ASEM XIII menghasilkan 3 dokumen akhir

Jakarta (Antara) – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) ke-13 yang diselenggarakan pada 25-26 November 2021 telah menghasilkan tiga dokumen hasil.

Dokumen pertama adalah President’s Statement, yang berisi komitmen untuk meningkatkan kerjasama antara Asia dan Eropa, antara lain dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), pemberdayaan perempuan, konektivitas, dan ekonomi digital. 13NS ASEM, diakses dari sini pada Jumat malam.

Ia menambahkan, dokumen kedua adalah “Pernyataan Phnom Penh tentang Pemulihan Sosial dan Ekonomi Pasca COVID-19: The Way Forward in ASEM Communication”.

Marsudi mengatakan, dokumen tersebut memuat isu-isu terkait kerja sama pemulihan pascapandemi, termasuk peningkatan ketahanan kesehatan dan ekonomi global.

Menkeu menambahkan, dokumen ketiga adalah “Way Forward in ASEM Communication”, yang berisi upaya pembahasan aturan teknis untuk meningkatkan komunikasi antar anggota ASEM.

Berita terkait: Pertemuan Indonesia dan Kazakhstan dipusatkan pada penguatan kerja sama ekonomi

Selama pertemuan dua hari, para pemimpin ASEM menyoroti pentingnya multilateralisme dalam menyelesaikan masalah global, kerjasama pembangunan internasional untuk mencapai tujuan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan pemulihan yang lebih baik dari pandemi, dan sistem kesehatan global yang kuat untuk mengantisipasi kemungkinan epidemi lain menyebar.

13NS ASEM mempertemukan para pemimpin 51 negara anggota ASEM, Presiden Dewan Eropa, Presiden Komisi Eropa dan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Pertemuan itu praktis diadakan di bawah kepemimpinan Kamboja dan bertema “Mempromosikan Pluralisme untuk Pertumbuhan Bersama”.

ASEM merupakan forum internasional yang menghubungkan negara-negara Asia dan Eropa.

Anggota ASEM mengendalikan 65 persen ekonomi global dan 55 persen perdagangan global. Sebelas anggota G20 adalah anggota ASEM.

Berita terkait: Indonesia Majukan Pluralisme dan Konektivitas di ASEM

READ  Fintech, pendorong utama penyerapan tenaga kerja di jasa keuangan, naik 45% pada kuartal ketiga 2021 dibandingkan kuartal kedua: Michael's Indonesia Page | berita Taiwan

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *