Media Indonesia “Goodbye Malaysia” mengolok-olok negara tetangga, dan bangga dengan pemulihan ekonomi negara

Sebuah portal berita Indonesia baru-baru ini mengolok-olok negara-negara tetangga republik setelah ekonomi negara itu menyusul negara-negara itu dan berhasil kembali ke kinerja pra-pandemi. Portal populer Indonesia, detik, menerbitkan sebuah artikel di bagian keuangannya dengan Judul kontroversial Hal ini seolah-olah mengejek negara tetangga, terutama Malaysia dan Thailand saat membahas pemulihan ekonomi Indonesia yang luar biasa.

Artikel tersebut diterbitkan Jumat lalu (10 Februari 2022), artikel tersebut berjudul “Nakal” dalam bahasa Indonesia yaitu Selamat tinggal Malaysia-Thailand, Ekonomi RI Sudah Pulih Duluanatau diterjemahkan sebagai Perpisahan Malaysia-Thailand, perekonomian Republik Indonesia pulih lebih cepat.

295E8B1E 7Cf7 44A7 A784 63307D3545B5

Dalam artikel tersebut, Portal Indonesia memuji pemulihan ekonomi bangsa karena sekarang termasuk sedikit negara di dunia yang ekonominya telah melampaui level sebelum pandemi Covid-19 yang meliputi Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Cina. Kemudian artikel tersebut kemudian dikutip oleh Kementerian Keuangan Nasional, yang membenarkan hal tersebut, membenarkan,

“Negara-negara maju di dunia seperti Amerika Serikat telah mengungguli kinerja ekonominya pada masa sebelum pandemi sebesar 2,1%, sedangkan Indonesia kini telah mengungguli kinerja ekonomi kita pada tahun 2019 sebesar 1,5%…”

Selain itu, Kementerian Keuangan RI juga menegaskan bahwa dibandingkan dengan negara tetangga lainnya, hanya Singapura dan Indonesia yang mampu memulihkan perekonomiannya seperti sebelum pandemi. Negara-negara lain seperti Filipina, Malaysia dan Thailand masih jauh di bawah tingkat ekonomi yang mereka capai sebelum pandemi.

Indonesia telah mencatat pemulihan ekonomi yang luar biasa sejak 2020, dengan populasi yang hidup di bawah garis kemiskinan turun dari 10,2% menjadi 9,7%, meskipun negara ini meleset dari statistik pra-pandemi sebesar 9,2%. Selain itu, tingkat ketimpangan negara tercatat sebesar 0,381 pada tahun 2021, kira-kira kembali ke tingkat sebelum pandemi sebesar 0,380.

READ  Reliance ritel terjun ke departemen bahan makanan berkualitas premium dengan Freshpick di Mumbai

Tingkat pengangguran Indonesia juga mengalami penurunan dari 9,77 juta pada tahun 2020 menjadi 9,1 juta pada tahun 2021. Sementara itu, pengangguran juga mengalami penurunan dari 7,07% pada tahun 2020 menjadi 6,49% pada tahun 2021.

Apa yang kalian pikirkan tentang seluruh situasi? Bagikan pemikiran Anda dengan kami di komentar.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha EMZ: Menaikkan upah minimum menjadi RM1,500 akan menghambat pemulihan ekonomi

Pernyataan upah minimum

Ikuti kami Situs jejaring sosial FacebookDan YoutubeDan IndonesiaDan Instagram Untuk berita terbaru dan pembaruan harian.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *