BharatPe memecat Madhuri Jain karena “penggelapan uang”: lapor

Pada hari Rabu, sebuah laporan media mengatakan bahwa BharatPe telah memecat Madhuri Jain, pengontrol perusahaan, atas tuduhan “penggelapan uang”.

Waktu Hindustan Dia tidak bisa mengkonfirmasi secara independen, dan BharatPe belum secara resmi mengomentari keluarnya Madhuri.

Artikel oleh Waktu ekonomi Dilaporkan bahwa Jayne telah diperiksa sejak penyelidikan awal diluncurkan oleh Alvarez & Marsal (A&M) atas beberapa penyimpangan keuangan. Madhuri Jain, yang juga istri salah satu pendiri BharatPe Ashner Grover, bertanggung jawab atas keuangan perusahaan sejak 2018.

Menurut laporan itu, surat pemutusan hubungan kerja dikirim ke Jain pada 22 Februari.

Pasangan itu telah cuti dari perusahaan sejak Januari, bahkan ketika Madhuri ditangkap dalam audit independen terhadap proses dan sistem internal perusahaan. Salah satu pendiri dan manajer umum Ashner Grover mengatakan dia mengambil cuti sukarela hingga Maret.

Dalam sebuah pernyataan, Bharatbi mengatakan dewan direksi berkomitmen pada standar tertinggi tata kelola perusahaan dan “melakukan tinjauan independen terhadap proses dan sistem internal perusahaan.”

“Direksi sangat percaya dalam melindungi kepentingan semua pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, dan mitra,” bunyi pernyataan itu.

Awal bulan ini, sebuah klip audio muncul di media sosial dengan tuduhan penyalahgunaan Grover dan karyawan Kotak Mahindra Bank yang mengancam akan kehilangan saham jatah selama penawaran umum perdana (IPO) FSN E-Commerce Ventures, yang mengoperasikan perusahaan mode dan kesehatan online Nykaa .

Grover membantah tuduhan itu, menyebut klip audio itu “palsu” dan meluncurkannya sebagai “penipuan”. Belakangan diketahui bahwa dia dan Madhuri pada Oktober tahun lalu mengirim pemberitahuan hukum ke Kotak atas kegagalan mereka menyediakan dana untuk IPO Nykaa.

Pada 9 Januari, bank yang berbasis di Mumbai menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap Grover. Bank Kotak Mahindra mengakui pemberitahuan hukum tersebut.

READ  IMF memangkas perkiraan pertumbuhan PDB Indonesia untuk 2021 - Bisnis

Dengan nilai US$2,8 miliar, BharatPe melayani lebih dari 75 merchant di 150 kota. Perusahaan telah memfasilitasi pencairan pinjaman melebihi total R3.000 crores ke pedagangnya sejak diluncurkan. BharatPe telah mengumpulkan lebih dari $650 juta ekuitas dan utang hingga saat ini. Investornya termasuk Tiger Global, Dragoneer Investment Group, Steadfast Capital, Coatue Management, Ribbit Capital, dan lainnya.

Dengan masukan agensi

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *