BI: Pemprov DKI harus fokus pada pengendalian inflasi dan digitalisasi

BI: Pemprov DKI harus fokus pada pengendalian inflasi dan digitalisasi

Jakarta (Antara) – Bank Indonesia (BI) mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selain fokus pada pemindahan ibu kota, juga harus memperhatikan pengendalian inflasi dan melakukan digitalisasi di segala sektor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

kata Deputi Gubernur BI Juda Agung saat acara peresmian Kepala Perwakilan BI Jakarta di Jakarta, Jumat.

Terkait rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kaltim, Agung mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk meredefinisi posisi Jakarta yang kini sudah tidak lagi berstatus ibu kota.

Pada acara Jumat, ia menekankan perlunya pengendalian inflasi di Jakarta, karena provinsi ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap inflasi nasional, sebesar 17 persen dalam perekonomian nasional.

Jakarta tidak produktif. Oleh karena itu, upaya untuk mengendalikan inflasi sangat menantang.”

Agung juga mendorong upaya digitalisasi Jakarta sebagai kota pintar yang inklusif.

Menurut Letnan Gubernur, Jakarta memiliki dukungan dan literasi digital yang lebih maju. Oleh karena itu, inisiatif pembayaran kode QR perlu ditingkatkan melalui Indonesian Quick Response Code Standard (QRIS) dan digitalisasi transaksi pemerintah daerah, transportasi, usaha kecil, menengah, dan mikro (UMKM).

“Dalam rangka digitalisasi transportasi, BI juga sedang mengejar Rencana Implementasi ERP (Electronic Route Pricing) Jakarta yang salah satu tujuannya untuk mengatasi masalah kemacetan,” ujarnya.

Ia juga mendesak Kepala Perwakilan DKI yang baru dilantik, Arleana Abubakar, untuk memberikan masukan kepada Pemprov DKI, termasuk mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Selain itu, Deputi Gubernur BI menyoroti pentingnya koordinasi pengendalian inflasi, baik antarinstansi di Jakarta maupun dengan pemerintah daerah lain, serta peningkatan peran daerah penghasil komoditas di dalam dan luar Jawa.

BI mencatat pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,25 persen pada 2022, naik dari 3,56 persen pada 2021.

READ  Pemulihan ekonomi di ASEAN diperkirakan akan kuat tahun ini, tetapi ada beberapa risiko di depan

Inflasi Jakarta pada Januari 2023 terkendali sebesar 3,83 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional.

Berita terkait: BPS mencatat pertumbuhan ekonomi di atas inflasi delapan provinsi
Berita terkait: Dorong warga Biak Numphore tanam sejuta tanaman cabai

Lembaran musik (PDF) Asli: Dewa Ketut, Raka Aji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2023

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *