Menlu Retno Kecewa PBB Gagal Adopsi Resolusi Gencatan Senjata Gaza di Manadopedia
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengadopsi resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Resolusi tersebut telah disponsori oleh lebih dari 102 negara termasuk Indonesia. Retno menekankan bahwa komunitas global tidak boleh hanya bergantung pada beberapa negara dan hanya menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza tanpa bertindak.
Amerika Serikat mengeluarkan veto terhadap draf resolusi yang diajukan oleh Uni Emirat Arab dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB. Sebanyak 13 anggota Dewan Keamanan mendukung resolusi gencatan senjata kemanusiaan, sementara Inggris memutuskan untuk abstain. Meskipun abstain, Inggris tetap meminta Israel untuk mematuhi hukum kemanusiaan dalam menghadapi ancaman dari Hamas.
Dewan Keamanan PBB terdiri dari 15 negara anggota, termasuk lima anggota tetap yaitu China, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Namun, kali ini kembali terjadi kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam merespons agresi Israel di Jalur Gaza.
Selama agresi ini, DK PBB hanya mengeluarkan satu resolusi pada 15 November yang menyerukan jeda kemanusiaan selama beberapa hari di Gaza. Banyak pihak menilai Dewan Keamanan PBB gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian. Lebih dari 17.400 warga Gaza telah tewas sebagai akibat agresi Israel sejak 7 Oktober, dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.
Kekecewaan Menteri Luar Negeri RI ini memperkuat pandangan bahwa Dewan Keamanan PBB perlu mengambil tindakan yang tegas untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza dan melindungi warga sipil. Dalam situasi ini, Indonesia akan terus mendukung upaya-upaya internasional untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Palestina. Bahkan, juga mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar menghormati hukum kemanusiaan dan mengakhiri agresinya di Jalur Gaza.
About The Author
“Penggemar musik yang ramah hipster. Analis. Praktisi bir. Perintis twitter yang sangat menawan. Communicator.”