AS akan Kembali Menetapkan Houthi sebagai Kelompok Teroris – Manadopedia
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan menetapkan kembali Houthi sebagai kelompok teror, setelah sebelumnya mencoret Houthi dari daftar kelompok teror sekitar tiga tahun lalu. Meskipun beberapa pejabat AS melakukan lobi untuk mencegah penetapan ini karena khawatir akan gagalnya upaya gencatan senjata di Yaman, keputusan ini akhirnya ditegakkan.
Penetapan ini bisa mempersulit pengiriman bantuan ke wilayah Yaman yang mengalami bencana kemanusiaan. Pemerintahan Biden mencoret Houthi dari daftar teroris pada Februari 2021, seiring dengan keputusan era pemerintahan Trump. Namun, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengkhawatirkan keputusan ini menghambat bantuan kepada rakyat Yaman.
Anggota parlemen Partai Republik juga telah mengkritik keputusan Biden mencoret Houthi, sementara tekanan meningkat terhadap pemerintahan Biden untuk menetapkan kembali Houthi sebagai kelompok teror. Serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial dan kapal perang AS juga menjadi alasan utama di balik keputusan ini.
Houthi sendiri mengklaim serangannya adalah pembalasan atas serangan Israel terhadap Jalur Gaza. Meskipun begitu, pemerintahan AS memandang serangan-serangan ini sebagai tindakan teror yang tidak dapat dibiarkan.
Dalam konteks ini, pengaturan kembali Houthi sebagai kelompok teror dapat menjadi langkah penting dalam memperkuat upaya gencatan senjata di Yaman. Meskipun ada kekhawatiran akan dampak negatif terhadap pengiriman bantuan, keputusan ini bermaksud untuk mengekang kegiatan teror yang dilakukan oleh Houthi.
Kebijakan ini juga memiliki implikasi politik, dengan Pemerintahan Biden dihadapkan pada tantangan dalam menjaga stabilitas dan keamanan tidak hanya di Yaman, tetapi juga di kawasan sekitarnya. Sejauh ini, upaya-upaya diplomatik terus berjalan untuk menemukan solusi damai bagi konflik di Yaman serta untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai mereka yang membutuhkan.
Sebagai kelanjutan dari kebijakan luar negeri AS yang berkaitan dengan serangan Houthi, manfaat dari penetapan kembali Houthi sebagai kelompok teror masih menjadi subjek perdebatan dan evaluasi. Walaupun beratnya keputusan tersebut di hadapan Pemerintahan Biden, harapannya adalah bahwa langkah ini dapat memberikan hasil positif dalam penanganan konflik di Yaman.
About The Author
“Pencipta yang ramah. Ahli makanan. Ninja budaya pop. Penganjur alkohol yang bangga. Penjelajah yang sangat rendah hati. Fanatik daging.”