Ahli Falak NU Ungkap Ramalan Empat Gerhana di Tahun Ini | Manadopedia
Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sirril Wafa, menjelaskan bahwa dalam Islam, peristiwa gerhana bulan dan matahari tidak berkaitan dengan munculnya atau menjadi tanda akan terjadinya sesuatu di bumi. Dalam sebuah pernyataan, ditegaskan bahwa peristiwa gerhana tidak boleh digunakan sebagai bahan prediksi atau meramal sesuatu.
Sirril Wafa juga menekankan bahwa percaya bahwa peristiwa gerhana adalah sebab-akibat akan merusak akidah. Ia menjelaskan bahwa peristiwa gerhana adalah peristiwa biasa, seperti terbit dan terbenamnya matahari. Gerhana terjadi ketika matahari dan bulan berada pada bujur ekliptika yang sama.
Dalam konteks Indonesia, tahun 2024 merupakan tahun yang menarik bagi para pecinta gerhana. Diprediksi akan terjadi dua gerhana bulan yang sayangnya tidak bisa disaksikan di Indonesia. Gerhana bulan pertama diprediksi terjadi pada 25 Maret 2024 dan berjenis penumbral. Sementara gerhana bulan kedua diprediksi terjadi pada 18 September 2024 dan berjenis parsial.
Namun, jangan sedih terlebih dahulu bagi pencinta gerhana matahari. Tahun 2024 juga akan menyajikan dua gerhana matahari yang sayangnya juga tidak bisa disaksikan di Indonesia. Gerhana matahari pertama diprediksi terjadi tanggal 8 April 2024 dan berjenis total. Sedangkan gerhana matahari kedua diprediksi terjadi tanggal 2 Oktober 2024 dan berjenis annular. Tetapi, jangan khawatir, gerhana matahari tersebut bisa disaksikan di Argentina.
Jadi, bagi para pecinta gerhana di Indonesia, tahun 2024 adalah tahun yang sedikit mengecewakan. Namun demikian, masih ada kesempatan lain untuk melihat fenomena alam yang menarik ini di masa depan.
About The Author
“Pembuat masalah. Perintis web yang rajin. Pemikir. Spesialis musik. Pecandu zombie umum.”