Act East Policy: Indonesia Nyatakan Ketertarikan pada BrahMos, Kesepakatan Segera Ditutup
Indonesia telah menunjukkan minat pada sektor pertahanan India. Hal ini terlihat pada Indo-Defense 2022 Expo and Forum yang baru saja ditutup di Jakarta, di mana Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan panjang dengan Atul Dinkar Rane, CEO dan CEO BrahMos.
Sebelum KTT para pemimpin G20 di Bali, dalam pertemuan yang berlangsung hampir 45 menit, menteri pertahanan Indonesia dikatakan telah menegaskan kembali minat negaranya untuk membeli rudal jelajah supersonik BrahMos untuk angkatan bersenjatanya.
Namun, diskusi mengenai Rudal Supersonik BrahMos sudah mencapai tahap lanjut. Jakarta belum mengkonfirmasi kesepakatan karena urusan internalnya. Sumber mengkonfirmasi kepada Financial Express Online di Jakarta bahwa kesepakatan itu kemungkinan akan selesai awal tahun depan.
Perkembangan ini signifikan menjelang kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Indonesia untuk KTT G20 minggu depan.
Pentingnya pertemuan
Bulan ini, akan ada dua pertemuan penting antara kedua negara. Minggu depan di sela-sela KTT Pemimpin G20, Perdana Menteri Narendra Modi diperkirakan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Bali. Meski belum ada yang diumumkan secara resmi, diharapkan saat kedua pemimpin bertemu untuk pembicaraan bilateral, mereka akan fokus pada peningkatan kerja sama bilateral di semua sektor termasuk pertahanan dan keamanan maritim.
Akhir bulan ini sekitar 20 November, Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus (ADMM Plus) dijadwalkan di mana para menteri pertahanan kawasan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh.
Baca juga | Rudal buatan India sukses besar! Negara-negara di seluruh dunia menunjukkan minat untuk membeli BrahMos dan Akash
Fokus dari pertemuan para menteri pertahanan ini adalah di kawasan Indo-Pasifik, memperluas kerja sama maritim, mengekspor platform militer, dan memerangi terorisme di antara isu-isu lainnya.
Indonesia akan menjadi negara kedua setelah Filipina di kawasan ASEAN setelah kesepakatan untuk rudal jelajah supersonik Brahmos Indo-Rusia ditandatangani.
Pada tahun 2018, Financial Express Online melaporkan bahwa Indonesia di antara negara-negara lain di kawasan ini tertarik dengan rudal hipersonik. Beberapa negara telah menghubungi India untuk menyatakan minatnya pada rudal Supersonik BrahMos serta rudal Akash dan Pinaka.
Indonesia telah menyatakan minatnya pada rudal BrahMos, yang ingin dipasang di kapal perangnya. Sudah beberapa putaran diskusi dan kunjungan, termasuk kunjungan ke galangan kapal terbesar di Indonesia. Setelah kesepakatan selesai, itu akan memberi India kontrol strategis yang sangat besar di wilayah tersebut.
Dengan meningkatnya kehadiran China di wilayah Samudra Hindia dan dekat Kepulauan Natuna, India dan india memperkuat kerja sama maritim mereka dan berfokus pada jalur laut yang aman untuk komunikasi di samudra Hindia dan Pasifik.
Karena rudal supersonik BrahMos adalah perusahaan patungan Indo-Rusia, Rusia diharapkan tidak keberatan dengan penjualan rudal ini karena Angkatan Laut Indonesia sudah menggunakan kapal selam kelas Kilo dan jet tempur Su-27 di angkatan udaranya.