Analisis Kemiskinan Indonesia – Jalan Menuju Ketahanan Ekonomi [EN/IN] – Indonesia
pesan kunci
Indonesia telah membuat langkah luar biasa dalam pengentasan kemiskinan, dengan pengentasan kemiskinan ekstrem. Kini Indonesia dapat memperluas definisi kemiskinannya untuk mengakomodasi status pendapatan menengahnya.
Pertanian dan jasa bernilai tambah rendah (Low-VA) tetap menjadi pendorong utama pengentasan kemiskinan, meskipun pekerjaan seringkali tidak terlalu produktif atau tidak cukup untuk keluar dari kemiskinan. Pekerjaan dengan keterampilan tinggi tetap langka di Indonesia, membatasi jalan menuju keamanan ekonomi.
Migrasi perkotaan yang rendah membatasi perolehan produktivitas karena lebih sedikit pekerja yang dapat memanfaatkan kekuatan aglomerasi positif. Banyak perempuan tetap dikucilkan dari angkatan kerja, dibatasi oleh norma budaya dan tanggung jawab mengurus rumah tangga, sehingga mengurangi peluang penghidupan rumah tangga.
Hasil modal manusia di Indonesia meningkat tetapi tertinggal dari negara-negara sejawat, terutama di beberapa provinsi di Indonesia timur, sehingga melemahkan potensi produktif penduduk dan memperparah ketimpangan.
Lebih dari sepertiga penduduk Indonesia masih tidak aman secara ekonomi. Mereka dapat terdorong ke dalam kemiskinan akibat guncangan seperti COVID-19 atau bencana alam, yang frekuensi dan tingkat keparahannya meningkat akibat perubahan iklim.
Di jalan menuju pendapatan tinggi, kebijakan anti-kemiskinan Indonesia harus ditambah dengan pendekatan multi-cabang: menciptakan peluang yang lebih baik, melindungi rumah tangga dari kemiskinan, dan memfokuskan sumber daya pajak pada investasi yang berpihak pada masyarakat miskin sambil mempromosikan informasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dengan latar belakang perubahan iklim, pembentukan kembali rantai nilai global (GVC) dan digitalisasi yang sedang berlangsung, kebijakan dapat mendukung sektor swasta untuk menciptakan pekerjaan yang lebih baik dan lebih produktif.
Kombinasi kesejahteraan, jaminan sosial, inklusi keuangan, dan investasi infrastruktur yang tangguh dapat membantu menjaga rumah tangga keluar dari kemiskinan.
Meningkatkan pendapatan pajak dan menghilangkan subsidi yang tidak efisien dapat menciptakan ruang fiskal untuk investasi yang berpihak pada masyarakat miskin, sementara memperkuat kapasitas administrasi daerah dapat meningkatkan layanan publik.
About The Author
“Penjelajah. Pembaca. Praktisi perjalanan ekstrem. Gila sosial total.”