Batuan yang terbuat dari limbah plastik cair ditemukan di pulau terpencil. Tonton foto dan videonya

Batuan yang terbuat dari limbah plastik cair ditemukan di pulau terpencil. Tonton foto dan videonya

Plastik yang meleleh bercampur batu di pulau itu, yang terletak 1.140 kilometer (708 mil) dari negara bagian tenggara Espírito Santo, digambarkan oleh para peneliti sebagai bukti meningkatnya pengaruh manusia terhadap siklus geologis Bumi.

Diperbarui 16 Maret 2023 | 12:20 WIB

Tangkapan layar dari video Reuters

Foto: Reuters

New Delhi: Ahli geologi di Universitas Federal Paraná, Brasil, tercengang setelah menemukan jenis batuan baru yang tercipta dari limbah plastik yang meleleh di pulau vulkanik Trinidad di Brasil. Para peneliti menyebut penemuan ini sebagai bukti meningkatnya pengaruh manusia terhadap siklus geologis Bumi. Reuters mengutip Fernanda Avelar Santos, seorang ahli geologi di Universitas Federal Paraná: “Ini baru dan sekaligus menakutkan, karena polusi telah mencapai geologi.”

Para peneliti telah menemukan batuan plastik yang ‘mengerikan’ di sebuah pulau terpencil

Foto: Reuters

Bukti ‘Plastiglomerat’ tentang pengaruh manusia yang semakin meningkat pada siklus geologis Bumi

Plastik yang meleleh bercampur batu di pulau itu, yang terletak 1.140 kilometer (708 mil) dari negara bagian tenggara Espírito Santo, digambarkan oleh para peneliti sebagai bukti meningkatnya pengaruh manusia terhadap siklus geologis Bumi. Uji kimia dilakukan oleh Santos dan timnya untuk menemukan plastik di bebatuan yang disebut “plastiglomerat”. Itu terbuat dari campuran butiran sedimen dan puing-puing lainnya yang disatukan oleh plastik.

“Tempat di mana kami menemukan sampel (plastik) ini adalah area yang diawetkan secara permanen di Brasil, dekat tempat penyu hijau bertelur,” kata Santos, seraya menambahkan bahwa penemuan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang warisan manusia di Bumi.

“Kami berbicara banyak tentang Antroposen, dan ini dia,” kata Santos, merujuk pada zaman geologis yang diusulkan yang ditentukan oleh dampak manusia terhadap geologi dan ekosistem planet ini. “Polusi dan sampah di laut serta plastik yang dibuang sembarangan di lautan telah menjadi bahan geologis… tersimpan dalam catatan geologis Bumi.”

READ  Pesawat ruang angkasa NASA menangkap gambar bulan Jupiter Io, yang penuh dengan gunung berapi yang memuntahkan lava

Jaring ikan merupakan sumber utama pencemaran

Para peneliti menyatakan bahwa polusi tersebut terutama berasal dari jaring ikan, yang merupakan puing-puing yang sangat umum di pantai pulau Trinidad. Jaring terseret arus laut dan menumpuk di pantai. Reuters mengutip sumber yang mengatakan bahwa ketika suhu naik, plastik ini meleleh dan menjadi bagian tak terpisahkan dari bahan alami pantai.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *