Buat supernova kecil di Bumi untuk melihat bagaimana item baru muncul – The Clare People
Para ilmuwan mampu melihat secara detail bagaimana bintang membentuk elemen terberat di alam semesta. Mereka melakukan ini dengan mensimulasikan kondisi supernova dalam akselerator partikel. tenang! Tidak ada ledakan bintang yang nyata, melainkan proses pada skala kuantum. Dengan ini, mereka mengkonfirmasi salah satu model yang paling masuk akal tentang bagaimana unsur-unsur tertentu terbentuk dalam supernova sejati.
- Para astronom tidak menemukan tanda-tanda bintang masif berubah menjadi supernova
- Gambar Hubble ini menunjukkan momen pertama ledakan supernova
- Supernova kuno dan langka ditemukan pada jarak 68.000 tahun cahaya
Para astronom tahu bahwa bintang, selama masa hidupnya, dapat menggabungkan inti atom hidrogen dan helium. Unsur-unsur besar juga dapat menggabungkan karbon dan unsur-unsur lain dari tabel periodik, tetapi ada batasnya: besi. Dari sana, mereka tidak bisa lagi melakukan fusi nuklir, dan yah, mereka meledak. Dalam ledakan ini, para ilmuwan mengatakan bahwa unsur-unsur yang lebih berat dari besi ditempa.
Tetapi ada juga batasan untuk supernova. Isotop dikenal sebagai inti-p, di mana “p” berarti kaya proton, dan membentuk sekitar 1% dari unsur-unsur berat yang diamati di tata surya kita, dan pembentukannya adalah sebuah misteri. Isotop adalah variasi dari unsur yang sama dengan massa atom yang berbeda, biasanya karena jumlah neutron yang bervariasi dalam nukleus, sedangkan jumlah proton tetap sama. Inti P adalah isotop yang tidak memiliki neutron tetapi kaya akan proton.
Ingin mengikuti berita teknologi terbaik hari ini? Pergi dan berlangganan saluran youtube baru kami, Canaltech News.
Setiap hari ringkasan berita paling penting di dunia teknologi untuk Anda!
Model yang diterima saat ini untuk menjelaskan pembentukan inti p adalah proses gamma, yang terdiri dari peristiwa kosmik energik di mana atom menangkap proton lepas. Untuk membuktikan hipotesis ini, para ilmuwan menggunakan pemisah isotop dan akselerator II di Laboratorium Nasional Triumf di Kanada untuk menghasilkan seberkas atom rubidium-68 dari bahan radioaktif bermuatan.
Menurut penelitian, hasilnya menunjukkan produksi inti-p yang disebut strontium-84, yang konsisten dengan proposal proses gamma. Laju reaksi termonuklir lebih rendah dari prediksi model teoritis, menghasilkan produksi strontium-83 yang lebih tinggi, dalam jumlah yang konsisten dengan keberadaan isotop ini dalam meteorit. Artikel yang menjelaskan temuan itu diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters.
About The Author
“Penggemar musik yang ramah hipster. Analis. Praktisi bir. Perintis twitter yang sangat menawan. Communicator.”