Bulu Tangkis: Sparring Partner Indonesia Fajar-Ryan Tak Akan Lepas Aturan Ketat
Petaling Jaya: Harapan petenis nomor tujuh dunia Fajar Alfiane Muhammed Ryan Ardianto untuk mencoba Olimpiade untuk pertama kalinya di Tokyo pupus, meski sebagai sparring partner.
Pasangan putra Indonesia itu kini akan pulang bersama anggota tim pendukung lainnya pada hari Sabtu setelah mereka tidak diberikan izin untuk pertandingan, karena penyelenggara memberlakukan batasan pada masing-masing tim karena kekhawatiran Covid-19.
Fajar-Ryan bersama tim di Jepang selama 10 hari karena para pelari baru saja menyelesaikan pemusatan latihan mereka di Prefektur Kumamoto, sekitar 1.100 kilometer dari ibu kota.
Tim yang beranggotakan 25 orang kemudian melakukan perjalanan ke Tokyo pada hari Senin, tetapi hanya 11 pemain bersertifikat dan lima pelatih yang diizinkan masuk ke desa permainan.
Selain Dawn Alfian, pemain tunggal putra dan putri Chechar Herren Rustaveto dan Zacharias Joseno Sumante menjadi rekan sparring lainnya untuk tim.
Tentu menyedihkan bagi Fajr-Ryan bahwa mereka dapat dengan mudah lolos ke Olimpiade jika bukan karena cap dua negara.
Meski finis di urutan keenam dalam perebutan klasemen Tokyo, mereka adalah duo terbaik Indonesia peringkat ketiga di belakang Kevin Sanjaya Sukamuljo – Marcos Fernaldi Gideon dan Muhammed Ahsan Hendra Setiawan, yang memang pantas lolos sebagai pasangan terbaik.
Dua pemain berusia 25 tahun ini bisa dibilang salah satu yang absen di Tokyo, mengingat mereka juga peraih medali perak di Asian Games 2018 Indonesia dan peraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia Nanjing 2018.
About The Author
“Pencipta yang ramah. Ahli makanan. Ninja budaya pop. Penganjur alkohol yang bangga. Penjelajah yang sangat rendah hati. Fanatik daging.”