Google Akan Menghapus Semua Data Browsing Pengguna Mode Incognito
Google Akan Menghapus ‘Miliaran Data’ yang Tidak Sah dari Pengguna Chrome Incognito
Google telah mengumumkan bahwa mereka akan menghancurkan ‘miliaran data’ yang dikumpulkan secara tidak benar dari pengguna Chrome Incognito. Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap gugatan class action yang menuntut Google membayar ganti rugi sebesar USD 5 miliar atau sekitar Rp 79,6 triliun.
Perusahaan teknologi tersebut juga berkomitmen untuk menjadi lebih transparan terkait pengumpulan data dan mempertahankan setelan yang memblokir cookies pihak ketiga Chrome secara default selama lima tahun ke depan. Ini merupakan langkah penting dalam menjaga privasi pengguna dan menghindari praktik yang melanggar undang-undang privasi.
Gugatan class action ini pertama kali dilayangkan karena pelacakan pengguna Incognito oleh Chrome. Hakim Lucy Koh memutuskan bahwa Google tidak memberi tahu pengguna tentang pengumpulan data saat mode Incognito aktif. Gugatan juga mencakup email yang mengungkapkan kekhawatiran perusahaan tentang privasi palsu Incognito.
Meskipun Google membela praktiknya dengan mengklaim telah memperingatkan pengguna bahwa mode Incognito ”bukan berarti ‘tidak terlihat’”, gugatan tersebut tetap berlanjut. Pada awalnya, gugatan ini meminta ganti rugi sebesar USD 5.000 per pengguna atas dugaan pelanggaran terkait penyadapan telepon federal dan undang-undang privasi California.
Chief Marketing Officer Google bahkan menyarankan kepada CEO bahwa istilah ‘private’ adalah salah untuk mode Incognito pada Google Chrome. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya perusahaan ini dalam menangani kasus ini dan berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi.