Hari Gencatan Senjata Berakhir, Israel Langsung Bunuh 109 Warga Gaza

Hari Gencatan Senjata Berakhir, Israel Langsung Bunuh 109 Warga Gaza

Puluhan Warga Gaza Tewas Akibat Agresi Israel, Bantuan Medis Terhambat

MANADO – Jumlah korban tewas akibat serangan agresi Israel di Gaza mencapai 109 orang setelah gencatan senjata berakhir. Serangan Israel saat ini menargetkan nyaris seluruh wilayah Gaza, sehingga diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.

Gencatan senjata Israel-Hamas resmi berakhir setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan untuk memperpanjang jeda kemanusiaan. Akibatnya, pasukan militer Israel kembali menggempur Gaza dengan rumah-rumah penduduk dan rumah sakit menjadi target sasaran serangan.

Dampak serangan ini membuat banyak warga Gaza terluka akibat serangan dan tak dapat mendapat perawatan medis karena rumah sakit penuh sesak. Beberapa rumah sakit bahkan sudah hancur dan tidak dapat beroperasi lagi. Selain itu, stok obat-obatan di Gaza hanya mencukupi untuk satu hari.

Keadaan semakin sulit dengan ditutupnya perbatasan Rafah akibat serangan Israel. Bantuan obat-obatan yang seharusnya masuk ke Gaza terhambat, sehingga kebutuhan medis warga semakin mengkhawatirkan.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi kesehatan di Gaza saat ini. Banyak warga terluka tapi tak bisa mendapat perawatan medis yang memadai. Situasi ini memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional,” ujar juru bicara Palang Merah di Gaza.

Dalam situasi yang genting ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak agar bantuan medis segera masuk ke Gaza dan perbatasan Rafah dibuka kembali untuk memberikan akses bagi pasokan obat-obatan dan peralatan medis.

Pihak Israel juga mendapat kritik tajam dari berbagai negara yang mengecam agresi yang dilakukan dan meminta agar serangan dihentikan segera. Negara-negara Arab serta Uni Eropa mendesak agar PBB mengambil tindakan untuk melindungi warga Gaza.

Dalam suasana yang mencekam ini, banyak warga Gaza yang mengungsi dan mencari perlindungan di tempat yang lebih aman. Mereka berharap agar konflik ini segera berakhir sehingga kehidupan kembali normal di Gaza.

READ  Kasus pertama varian Omicron dikonfirmasi di Prancis

“Kami hanya ingin hidup dalam damai. Anak-anak kami tak boleh terus hidup dalam ketakutan dan teror. Kekerasan harus dihentikan dan gencatan senjata harus diperpanjang untuk memberikan harapan bagi kami,” kata seorang warga Gaza yang menjadi pengungsi.

Saat ini, akses informasi dari Gaza terbatas dan belum ada perkembangan resmi tentang serangan ini. Diperlukan kerja sama internasional untuk memastikan bantuan medis dan kemanusiaan mencapai Gaza dan mengakhiri kekerasan yang terus berlanjut.

Penulis: Redaksi Manadopedia
Editor: Editor Manadopedia
Tanggal Terbit: 27 Mei 2021

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *