India mengambil alih kepresidenan G20 dari india; resmi menjabat mulai 1 Desember
Pada upacara penutupan KTT pemerintah ke-17 di Bali, Presiden india Joko Widodo menyerahkan kepresidenan G20 ke India pada hari Rabu. India akan secara resmi menjadi presiden G20 pada 1 Desember. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan pada sesi penutupan G20 bahwa menganggap kepresidenan G20 adalah momen kebanggaan bagi setiap warga negara India dan LIFE – Lifestyle for Environment akan memainkan peran penting.
PM melanjutkan dengan mengatakan bahwa selama masa jabatannya sebagai presiden G20, India akan menyelenggarakan pertemuan di berbagai negara bagian dan kota di seluruh negeri dan menjadikannya sebagai katalisator perubahan global.
Ia menambahkan, pembangunan yang dipimpin perempuan akan menjadi prioritas agenda G20 pada 2023. Ia juga mengatakan bahwa India akan bekerja sama dengan negara-negara G20 lainnya untuk menjembatani kesenjangan digital. PM Modi berkata: “Prinsip ‘Data untuk Pembangunan’ akan menjadi bagian integral dari keseluruhan tema kepresidenan kita ‘Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan’.”
Menteri Luar Negeri Vinay Kwatra mengatakan India telah berkontribusi “secara konstruktif” untuk draf “dokumen hasil” G20. Pengelompokan G20 meliputi India, Australia, Argentina, Brasil, Cina, Kanada, Rusia, Arab Saudi, Jerman, Prancis, Meksiko, Indonesia, Italia, Jepang, Afrika Selatan, Turki, Inggris, AS, Republik Korea, dan Uni Eropa.
KTT G20 berlangsung pada 15 dan 16 November di Bali, Indonesia. Ini adalah forum kerjasama ekonomi internasional dan mewakili 85 persen dari PDB global, lebih dari 75 persen perdagangan dunia dan dua pertiga populasi dunia.
Baca Juga: KTT G20 di Bali LANGSUNG: ‘Menganggap Presidensi G20 adalah kebanggaan bagi setiap orang India,’ kata PM Modi
Baca Juga: Pemerintah Inggris Dipimpin oleh Rishi Sunak Menyetujui 3.000 Visa untuk Orang India Setahun Di Bawah Skema Baru
About The Author
“Penjelajah. Pembaca. Praktisi perjalanan ekstrem. Gila sosial total.”