Indonesia bersiap menjadi tuan rumah ASEAN Para Games
Jawa Tengah: Walikota Gibran Rakabuming Raka mengatakan pada hari Rabu bahwa satu kota di Jawa Tengah sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022 dari 20-31 Juli 2022, karena para pejabat mempertimbangkan anggaran acara, akomodasi, dan tempat.
Menurut Raca, fasilitas yang disiapkan untuk acara tersebut sudah cukup memadai, dan panitia akan membicarakan anggaran untuk pertandingan minggu depan.
Surat kabar Antara melaporkan bahwa persiapan masih dalam tahap awal. Ditambahkannya, dengan itu, arena atau venue dan hotel untuk ASEAN Para Games, seperti Stadion Manahan di Solo, sudah mulai dilengkapi.
“Tapi tidak cukup waktu untuk mempersiapkan gedung olahraga indoor,” kata Raca.
Apalagi diperkirakan hampir seluruh hotel di Solo akan ditempati tamu, dengan total tiga ribu atlet.
Dia mengatakan dia akan membahas sponsor acara olahraga regional dengan menteri minggu depan.
Antara News melaporkan bahwa kota Solo telah resmi ditetapkan sebagai tuan rumah ASEAN Para Games bukan Vietnam, yang memutuskan untuk mundur sebagai tuan rumah dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Federasi Olahraga Para ASEAN (APSF) pada 14 Januari 2022.
Vietnam kini hanya akan menggelar SEA Games pada 12-23 Mei 2022.
Raka mengatakan, ASEAN Para Games ke-11 akan digelar di Solo dan beberapa daerah sekitarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Paralimpiade Indonesia Seni Marpon mengatakan, Indonesia akan dipersiapkan secara optimal untuk menjadi tuan rumah ASEAN Para Games.
“Setelah pembatalan Para Games Filipina 2019 dan penolakan Vietnam untuk menjadi tuan rumah 2022, Pak Presiden membuat keputusan untuk menjadi tuan rumah, yang merupakan keputusan yang luar biasa,” kata Marpon.
Kongres Rakyat Nasional Indonesia telah menunjuk Walikota Surakarta (perorangan) Gibran Rakabuming Raka sebagai Ketua Panitia Penyelenggara ASEAN Para Games 2022 (INASPOC).
-nama barangnya
About The Author
“Pencipta yang ramah. Ahli makanan. Ninja budaya pop. Penganjur alkohol yang bangga. Penjelajah yang sangat rendah hati. Fanatik daging.”