Indonesia Gelar Simposium Peringatan 880 Tahun Berdirinya Nizami Ganjavi – AZERTAC
Baku, 11 November, AZERTAC
Sebuah simposium dalam rangka peringatan 880 tahun penyair dan pemikir besar Azerbaijan Nizami Ganjavi diadakan di Indonesia di Jakarta.
Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Pemuda Nasional Indonesia, Organisasi Pemuda OKI di Indonesia bekerja sama dengan Islamic Cooperation Youth Forum – Eurasian Regional Center (ICYF-ERC).
Upacara pembukaan yang digelar dalam format campuran ini dihadiri oleh Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev, Pj Dirjen ICYF-ERC Vusal Gurbanov, Ketua Organisasi Pemuda OKI Indonesia Astrid Nadia Razketa, Wakil Presiden Organisasi Pemuda OKI Indonesia Astrid Nadia Razketa. Kerjasama Islam di Indonesia. Forum Pemuda OKI dan Ketua Forum Pemuda Indonesia Tantan Tovij Lobis, Presiden Perpusnas Muhammad Syarif Pandu, Wakil Gubernur Jakarta Ahmed Raza Patria, serta perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Asroron Niam Chule . Mereka menyambut para peserta dan berharap mereka sukses dalam melaksanakan acara ini. Para pembicara menekankan bahwa seminar-seminar tersebut memainkan peran penting dalam pengembangan hubungan budaya antara Indonesia dan Azerbaijan.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Oriental Universitas Negeri Baku ahin Yusefli, Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan Tahun 2016-2020, Ketua Fani Hassanan Bai Fani Center saat ini, dan Ketua Jurusan “Sastra Arab” Universitas Indonesia Bastian Zulina. Kepala Pusat Dokumentasi Islam Hadi Nour Ramadan berbicara dalam diskusi umum tersebut. Mereka menunjukkan pentingnya puisi Nizami dan perannya dalam menyebarkan ide-ide kemanusiaan.
Simposium tersebut dihadiri oleh sekitar seratusan mahasiswa, akademisi dan pakar serta tokoh masyarakat dan politik terkemuka di Indonesia. Simposium ini merupakan acara internasional keempat yang diselenggarakan oleh ICYF-ERC untuk merayakan 880 tahun berdirinya Nizami Ganjavi.
© Konten dari situs web ini harus berupa hyperlink saat digunakan.
About The Author
“Pencipta yang ramah. Ahli makanan. Ninja budaya pop. Penganjur alkohol yang bangga. Penjelajah yang sangat rendah hati. Fanatik daging.”