Indonesia menyelamatkan perekam suara kokpit pesawat jet Sriwijaya Air yang jatuh
Penyelam telah menemukan perekam suara kokpit pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Laut Jawa pada Januari lalu. Penyelidik kecelakaan pesawat melaporkan pada hari Rabu bahwa dibutuhkan waktu hingga seminggu untuk mendengarkan rekaman tersebut.
Menurut laporan awal para peneliti yang dirilis pada bulan Februari, pesawat mengalami ketidakseimbangan dalam daya dorong mesin, yang akhirnya menyebabkannya menggelinding dengan tajam dan akhirnya terjun ke laut. Laporan tersebut berisi informasi dari perekam data penerbangan (FDR).
Dalam beberapa hari setelah kecelakaan itu, penyelam menemukan rumah dan suar perekam suara kokpit (CVR) dari Boeing 737-500 yang berusia 26 tahun. CVR penerbangan 182 Srwijiaya terjadi pada Selasa malam, menteri transportasi Indonesia mengatakan pada konferensi pers. Seorang pejabat marinir mengatakan benda itu ditemukan di bawah lumpur setinggi tiga kaki. “Kami akan bawa CVR ke laboratorium untuk dibaca, kira-kira tiga hari sampai seminggu,” kata Ketua Komisi Keselamatan Jalan Nasional Indonesia (KNKT) ini. “Kemudian kami akan mendengarkannya dan membandingkannya dengan FDR. Dalam kasus Sriwijaya 182, akan sangat sulit untuk menentukan penyebabnya tanpa CVR. “
Penggemar KLM 747 sejati?
About The Author
“Penjelajah. Pembaca. Praktisi perjalanan ekstrem. Gila sosial total.”