Jepang membantu Indonesia mengurangi emisi amonia
Pekerja berjalan di dekat kapal tunda dengan tongkang batubara di pelabuhan di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia pada 4 Januari 2022. (foto Reuters)
Jepang dan Indonesia sepakat pada hari Senin untuk mendorong penggunaan amonia dalam pembangkit listrik di negara Asia Tenggara untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2), terutama karena Jakarta bertujuan untuk bebas karbon pada tahun 2060.
Pada pertemuan mereka di Jakarta, Menteri Perindustrian Jepang Koichi Hagiuda dan Menteri Energi Indonesia Arifin Tasrif menandatangani nota kerjasama pembangkit listrik, yang melibatkan pencampuran batu bara dengan amonia, zat yang tidak mengeluarkan CO2 saat dibakar.
Jepang memiliki teknologi terdepan dalam menghasilkan listrik.
Hagiuda dan Arifin juga sepakat untuk mempromosikan kerjasama di bidang daur ulang karbon dan teknologi penyimpanan CO2 bawah tanah serta penggunaan hidrogen.
“Kami ingin mendorong kerja sama, di mana pemerintah dan swasta bekerja sama,” kata Hagiuda.
Dia mengatakan perusahaan Jepang sudah melakukan survei yang diperlukan untuk adopsi pembangkit listrik amonia di Indonesia, di mana pembangkit listrik batu bara menyumbang sekitar 60 persen dari bauran pembangkit listrik.
Dengan pemerintah Indonesia yang menargetkan emisi nol karbon bersih pada tahun 2060, Jepang, yang bertujuan untuk memenuhi target pada tahun 2050, akan bekerja sama untuk membuat peta jalan.
Kedua negara juga akan bekerja sama secara erat untuk melatih orang-orang yang akan berkontribusi pada pengembangan teknologi dekarbonisasi dan pertukaran hasil penelitian, serta menyelenggarakan konferensi internasional tentang masalah tersebut.
Dalam acara online terpisah yang diselenggarakan bersama antara kementeriannya dan Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia, Hagiuda juga mengumumkan inisiatif kerja sama ekonomi baru di Asia yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dalam rantai pasokan, konektivitas, inovasi digital, dan Memperkuat sumber daya manusia.
Asia-Japan Investing for the Future Initiative bertujuan untuk menjadikan kawasan ini lebih menarik sebagai pusat rantai pasokan global dan menciptakan inovasi untuk meningkatkan keberlanjutan dan memecahkan tantangan masyarakat.
Hagiuda berada di leg pertama dari tur tiga negara ke Asia Tenggara, yang juga akan membawanya ke Singapura dan Thailand pada hari Jumat.
About The Author
“Penjelajah. Pembaca. Praktisi perjalanan ekstrem. Gila sosial total.”