Joe Biden Menolak Kemerdekaan Taiwan dari China secara Tiba-tiba, Ada Apa?
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menolak untuk memberikan restu terhadap kemerdekaan Taiwan setelah warga Taiwan memilih partai yang berkuasa untuk masa jabatan ketiga. Lai Ching-te terpilih sebagai Presiden Taiwan dengan suara mayoritas, dan ia menolak tekanan dari China serta berjanji untuk menentang campur tangan Beijing.
Biden telah mengungkapkan bahwa AS tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dalam tanggapannya terhadap hasil Pemilihan Presiden Taiwan. Sebelum pemilu di Taiwan, Washington telah memberikan peringatan kepada semua negara untuk tidak campur tangan dalam hal ini.
Meskipun Taiwan masih diklaim oleh China sebagai wilayah kekuasaannya, negara ini telah menjadi contoh sukses dalam menerapkan sistem demokrasi sejak tahun 1996. AS selama ini menjadi pendukung dan pemasok senjata internasional bagi Taiwan, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik formal.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah mengucapkan selamat kepada Lai Ching-te dan menyatakan komitmen AS untuk menjaga perdamaian serta stabilitas di selat dan menyelesaikan perbedaan dengan damai serta bebas tekanan.
Pemerintahan Biden khawatir bahwa pemilihan, transisi, dan pemerintahan baru di Taiwan akan memperkeruh konflik dengan China. Untuk meredakan ketegangan dengan China, Biden telah berusaha melalui diskusi bilateral tentang keamanan nasional dengan Presiden Xi Jinping pada November tahun lalu.
Dalam situasi ini, AS ingin memastikan bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan tetap terjaga, sementara China terus memperkuat klaim atas Taiwan. Semua mata kini tertuju pada bagaimana Biden akan memperlakukan hubungan dengan Taiwan selama masa jabatannya dan apakah dia akan mengadopsi pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan para pendahulunya.
About The Author
“Penggemar musik yang ramah hipster. Analis. Praktisi bir. Perintis twitter yang sangat menawan. Communicator.”