Khamenei: Iran tidak akan mematuhi perjanjian nuklir jika sanksi tetap di AS
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei ingin pemerintah AS mencabut sanksi ekonomi terhadap negara itu secepat mungkin. Jika AS gagal untuk melakukannya, Iran tidak akan lagi menghormati perjanjian sebelumnya tentang program nuklirnya, kata Khamenei dalam pidatonya kepada perwira angkatan udara.
AS dan sejumlah negara Eropa menandatangani perjanjian dengan negara itu pada 2015. Teheran telah berjanji untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan mencabut sanksi yang ada. Namun pada 2018, Presiden Trump kemudian mundur dari perjanjian ini dan memperketat sanksi terhadap negara. Ekonomi dan perawatan kesehatan Iran sangat terpengaruh.
Menanggapi sanksi yang diperketat, Iran mulai semakin banyak melanggar perjanjian dalam kesepakatan nuklir.
Setel ulang langkah nuklir
Khamenei berharap bisa kembali ke perjanjian 2015. Presiden AS Biden telah berjanji untuk melanjutkan kesepakatan, tetapi menuntut agar Iran membatalkan sejumlah langkah nuklir terlebih dahulu.
Ini sekarang mengarah ke jalan buntu. Untuk menekan pemerintah AS, Iran mengancam, antara lain, memblokir inspeksi asing terhadap program nuklir.
About The Author
“Guru Twitter. Kutu buku zombie bersertifikat. Komunikator. Penyelenggara amatir. Pecinta musik. Pengusaha.”