KSP menjelaskan konsep ekonomi hijau dan biru
Ada kesamaan antara ekonomi hijau dan ekonomi biru. Keduanya adalah yang terdepan dalam prinsip minimisasi sampah, mengusung misi zero waste, dan mendukung 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Jakarta (Antara) – Kantor Presiden mengatakan upaya pemerintah untuk menarik investasi tidak akan bertentangan dengan prinsip ekonomi hijau dan biru untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Mengklarifikasi konsep ekonomi hijau yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato resminya, Senin, Wakil Kepala Biro III, Bistanul Arivin menjelaskan, ekonomi hijau mengacu pada pembangunan ekonomi yang berfokus pada keberlanjutan.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, Ariffin mengatakan bahwa ekonomi biru mengacu pada pembangunan ekonomi yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan lingkungan.
“Secara operasional, strategi ekonomi hijau dan biru selalu diterapkan di bidang ini, dengan fokus pada keunikan situs tertentu dan sistem sosial yang mengelilinginya,” jelasnya.
Dia mencatat bahwa “ada kesamaan antara ekonomi hijau dan ekonomi biru. Keduanya mewakili prinsip minimalisasi limbah, mempromosikan misi nol limbah, dan mendukung 3R (reduce, reuse, recycle)”.
Berita terkait: Indonesia dan Prancis perkuat kerja sama ekonomi hijau dan biru
“Indonesia melaporkan setiap dua tahun kemajuan pencapaian periodik semua tujuan SGD menjadi Voluntary National Review (VNR). VNR terakhir dipresentasikan pada tahun 2021 melalui High Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development bersama 44 negara lain di dunia. dunia, penyampaiannya tersedia secara online dan tersedia untuk umum.”
Ia menegaskan, Indonesia juga berkomitmen untuk mengimplementasikan seluruh 17 poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dalam pidato kenegaraannya yang disampaikan pada sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), sidang gabungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) pada hari Senin, Presiden menyentuh biru-hijau berkelanjutan. ekonomi. Membahas lingkungan investasi dan kerjasama dunia usaha untuk mendorong kemajuan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi.
Dia menjelaskan, selama semester I 2021, realisasi investasi di luar sektor eksplorasi migas dan jasa keuangan setidaknya mencapai Rp 442,8 triliun, dengan 51,5 persen investasi di wilayah luar Jawa dan 48,5 persen di Jawa..
Dia mengatakan, investasi tersebut telah menyerap lebih dari 620.000 tenaga kerja Indonesia.
Berita terkait: Ekonomi hijau diutamakan dalam mendorong pemulihan
About The Author
“Penggemar musik yang ramah hipster. Analis. Praktisi bir. Perintis twitter yang sangat menawan. Communicator.”