Letusan gunung berapi Indonesia: Merapi mengeluarkan awan abu baru
Gunung Merapi Indonesia meletus pada hari Rabu, memuntahkan abu, gas, dan pecahan batuan yang sangat panas selama empat jam, kata Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bencana Geospasial.
Tidak ada cedera yang dilaporkan, tetapi pusat pengembangan mempertahankan sistem peringatan pada level tertinggi kedua.
Ledakan terjadi saat warga mulai kembali ke rumah mereka di sekitar pulau Jawa setelah melarikan diri dari ledakan sebelumnya.
Hasil Aliran lava adalah yang terbesar “Karena pihak berwenang menaikkan tingkat risiko pada November,” kata Hanik Hemida dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geohazard.
Pihak berwenang sedang mempertimbangkan evakuasi lain
Sekitar 2.000 penduduk setempat meninggalkan rumah mereka di distrik Suleiman dan Magelang dekat gunung berapi setelah serangkaian letusan gunung berapi, tetapi mulai kembali.
Pihak berwenang setempat mengatakan mereka siap untuk mengevakuasi orang lagi jika perlu dan telah meminta orang untuk menjauh dari zona bahaya 5 kilometer (3 mil) di sekitar kawah.
“Kami sedang mendata kendaraan yang akan digunakan untuk mengangkut warga,” kata Kepala Badan Perlindungan Sipil setempat Makwan seperti dikutip kantor berita Antara.
“Sejauh ini, tidak ada hujan abu yang tercatat di pemukiman penduduk,” katanya.
Daerah berbahaya
Pulau-pulau di Indonesia terletak di “Cincin Api” Pasifik, sebuah wilayah yang ditandai dengan seringnya gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Negara ini memiliki sekitar 128 gunung berapi aktif, dengan Gunung Merapi menjadi yang paling aktif.
Gunung berapi setinggi 2.968 meter ini telah meletus berulang kali sejak 2018. Letusan terbaru terjadi pada 2010, ketika menewaskan 340 orang dan membuat lebih dari 60.000 orang mengungsi.