Menpora berharap kompetisi berkelanjutan, pelatihan karate diadakan
PON Papua XX adalah kesempatan untuk mengamati atlet.
Jayapura (Antara) – Menteri Pemuda dan Olahraga Zinedine Amali berharap seluruh pemangku kepentingan karate dapat mengadakan kompetisi dan pelatihan berkelanjutan untuk memajukan olahraga ini.
Ia menjelaskan, hal ini sejalan dengan salah satu perhatian utama pemerintah dalam Rancangan Besar Olahraga Nasional (DBON).
Ujarnya saat menyaksikan pertandingan karate pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Kota Jayapura, Senin.
Dikatakannya, kualitas karate Indonesia, khususnya di ajang olahraga nasional, sangat baik. Jadi, pemerintah hanya perlu meningkatkan bakat para atlet, katanya.
“PON Papua XX adalah kesempatan untuk mengamati para atlet. Mungkin kita bisa menemukan bakat-bakat baru untuk dikembangkan di Pusdiklat,” ujarnya.
Untuk itu, Federasi Karate Indonesia (FORKI) harus memperhatikan hasil kompetisi PON Papua XX, tambahnya.
Berita terkait: Sumut incar dua medali emas karate di PON
“Selain itu, sistem pasang surut antar karate harus diterapkan dengan baik, sehingga kita bisa menjadikan atlet-atlet nasional yang unggul secara fisik, teknis, strategis dan mental menjadi wakil kita di kompetisi internasional,” kata menteri.
Pada kesempatan yang sama, ia menyaksikan pertandingan kata individu putra dan putri dan memberikan medali kepada para juara.
Di nomor putri, Krisda Putri Aprilia dari Sulawesi Selatan meraih emas, sedangkan Sisilia Augustiani Ora dari Jawa Timur merebut perak, sedangkan medali perunggu direbut oleh Yongsei Christiana Masoara Sulawesi Tengah dan Marzila Sekar Damiante dari Banten.
Sementara itu, di nomor putra, ia meraih medali emas M. Ivan Firuz, atlet asal Jawa Barat, direbut medali perak oleh Detrina Sabda dari Jawa Tengah, sedangkan Korniawan merebut perunggu dari Papua dan Andy Dasriel dari Sulawesi Selatan.
Berita terkait: Indonesia raih 8 emas di Kejuaraan Karate Asia Tenggara di Bangkok
About The Author
“Pencipta yang ramah. Ahli makanan. Ninja budaya pop. Penganjur alkohol yang bangga. Penjelajah yang sangat rendah hati. Fanatik daging.”