Menteri Kesehatan Saudi mengonfirmasi keberhasilan rencana kesehatan haji, tidak ada wabah yang tercatat
RIYADH: Sebelumnya, jemaah haji harus melalui prosedur panjang sebelum memulai haji, namun dengan teknologi terdepan, merencanakan perjalanan spiritual kini hanya dengan beberapa klik saja.
Setibanya, jemaah internasional cukup memindai kode QR (Quick Response) mereka, yang berisi e-Visa mereka, yang dikeluarkan melalui platform Nusuk yang baru diluncurkan, yang dirancang untuk Haji dan Umrah.
Hiba Abdulhameed, seorang peziarah Mesir yang datang untuk haji untuk pertama kalinya tahun ini, mengatakan kepada Arab News: “Saya menggunakan aplikasi (Nusuk) untuk memproses pemesanan dan reservasi saya dan semuanya berjalan dengan baik.” Kami sekarang di sini dan aplikasi melakukan segalanya itu diperlukan.”
Untuk pertama kalinya, Otoritas Transportasi Umum memperkenalkan rangkaian shuttle bus self-driving untuk mengangkut jemaah haji di sekitar kota Mekkah.
Kendaraan otonom dapat membawa 11 penumpang dan menempuh jarak hingga 4 km dengan kecepatan hingga 30 km/jam selama enam jam sebelum diisi ulang.
Untuk menjaga keselamatan jemaah, Otoritas Data dan AI Saudi telah mengembangkan perangkat yang disebut Banan untuk identifikasi wajah pengunjung, memungkinkan verifikasi tanpa repot dan mengesahkan dokumen dan izin perjalanan.
Pengembang aplikasi di kerajaan juga berkontribusi pada gelombang baru teknologi untuk memfasilitasi prosedur haji.
Lulusan Akademi Apple Roba Alghanmi, Remaz Alghamdi, Rawan Alsufyani, Raniyah Alotaibi dan Sara Alhumidi berbicara kepada orang-orang tentang pengalaman haji mereka dan mencatat bahwa banyak yang tersesat di kota.
Untuk itu, tim pengembang membuat Wejha, sebuah aplikasi orientasi yang tersedia dalam lima bahasa, yang membantu jemaah haji menemukan jalan di sekitar Mekkah dengan menyediakan peta 2D dan AR.
Alghanmi berkata, “Melalui penelitian, wawancara, dan survei kami, kami menemukan bahwa dari 150 orang yang baru-baru ini mengunjungi Masjidil Haram, 59 persen cenderung tersesat dan 76 persen kesulitan menemukan tujuan mereka.” ingin memperkenalkan teknologi untuk melayani pengunjung dan membuat kunjungan mereka lebih mudah dengan akses mudah ke tujuan mereka.”
Aplikasi ini tersedia dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, Turki, dan Urdu.
“Mudah-mudahan kami akan memasukkan lebih banyak bahasa di masa mendatang,” kata Alghanmi.
Dia ingin Wejha menjadi bagian dari tujuan Visi 2030 untuk memaksimalkan pengalaman ziarah secara maksimal.
“Sejalan dengan visi tersebut, kami berharap dapat melayani Masjidil Haram dan memberikan akses yang mudah bagi para pengunjung ke tempat tujuan mereka melalui aplikasi.”
About The Author
“Guru Twitter. Kutu buku zombie bersertifikat. Komunikator. Penyelenggara amatir. Pecinta musik. Pengusaha.”