Mossad Meninggalkan Qatar Setelah Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Mandek – Manadopedia
Perwakilan Mossad, badan intelijen Israel, telah ditarik dari proses negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Negosiasi ini melibatkan juga negara-negara seperti Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat sebagai mediator.
Kepala Mossad memerintahkan timnya untuk kembali ke Israel setelah negosiasi tersebut mengalami kebuntuan. Fokus mediasi kali ini adalah membebaskan kategori baru sandera Israel yang bukan perempuan maupun anak-anak.
Israel menuduh Hamas tidak memenuhi kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan semua sandera perempuan dan anak-anak. Sementara itu, Hamas menyatakan bahwa tidak akan ada pertukaran tahanan dengan Israel sebelum perang benar-benar berakhir.
Hamas juga mengklaim telah membebaskan semua sandera perempuan dan anak-anak pada saat gencatan senjata berlangsung. Namun, mereka bersedia mengembalikan jenazah Israel dengan imbalan pengembalian jenazah warga Palestina.
Gencatan senjata di Gaza berakhir pada Jumat setelah tidak ada pembaruan kesepakatan antara Israel dan Hamas. Selama gencatan senjata ini, lebih dari 180 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Total korban jiwa akibat agresi Israel mencapai lebih dari 15.000 jiwa, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Keputusan Mossad untuk menarik perwakilannya dari negosiasi ini menunjukkan bahwa proses perdamaian di Jalur Gaza masih menghadapi tantangan yang serius. Dengan kebuntuan ini, tampaknya perundingan akan terus berlanjut dalam upaya mencapai solusi yang adil bagi kedua belah pihak.
About The Author
“Pembuat masalah. Perintis web yang rajin. Pemikir. Spesialis musik. Pecandu zombie umum.”