Ni Ningah Widiasih meraih medali pertama Indonesia di Paralympic Games di Tokyo
Jakarta (Antara) – Lifter Indonesia Ni Ningah Widyasi meraih medali pertama Indonesia pada cabang angkat besi Paralimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Kamis.
Menurut laporan resmi kompetisi, dia membawa pulang medali perak di kategori 41kg setelah memenangkan lift 98kg dengan mudah.
Namun, Widiasih gagal mencatatkan lift pada uji coba kedua saat muatan dinaikkan menjadi 98 kg.
Akhirnya, atlet berusia 28 tahun itu berhasil mengangkat beban 98kg-nya pada upaya ketiganya. Rekornya meningkat dari pencapaian sebelumnya di Paralympic Games 2016 Rio de Janeiro ketika ia mengangkat total 95kg dan mengambil perunggu untuk menempatkan Indonesia ke-76 dalam penghitungan medali akhir.
Apalagi ini merupakan rekor terbaiknya sebagai atlet angkat besi di kategori 41kg.
Sementara itu, medali emas direbut oleh lifter China Guo Lingling yang memecahkan rekor dunianya sendiri di kategori 41kg dengan lift terbaiknya di 109kg, sedangkan perunggu direbut oleh Clara Sari Monasterio dari Venezuela dengan lift 97kg.
Paralimpiade Tokyo 2020 akan digelar pada 24 Agustus hingga 5 September 2021. Indonesia telah mengirimkan 14 atlet putra dan sembilan atlet putri untuk bertanding di tujuh cabang olahraga, sebagian besar bulu tangkis dan atletik, dengan masing-masing tujuh atlet.
Selain itu, tiga aktor bersaing dalam tenis meja, dua di renang, dan dua lagi dalam menembak. Selain itu, masing-masing satu atlet bersaing dalam bersepeda dan angkat besi.
Panitia Paralimpiade Nasional Indonesia menargetkan skuat tersebut dapat meraih medali emas dan menempati peringkat 60 besar perebutan medali terakhir di ajang tersebut.
Berita terkait: Atlet dari tiga cabang olahraga berangkat ke Paralimpiade Tokyo
Berita terkait: Paralimpiade Tokyo: Tim Indonesia mengincar lima medali
Berita terkait: Menpora Kirim Tim Indonesia ke Paralimpiade Musim Panas
About The Author
“Pencipta yang ramah. Ahli makanan. Ninja budaya pop. Penganjur alkohol yang bangga. Penjelajah yang sangat rendah hati. Fanatik daging.”