Peneliti India mengembangkan metode untuk memanen cahaya buatan menggunakan tabung nano organik

Peneliti India mengembangkan metode untuk memanen cahaya buatan menggunakan tabung nano organik

New Delhi: Terinspirasi oleh sistem fotosintesis alami, peneliti India telah mengembangkan metode pemanenan cahaya buatan baru menggunakan nanotube organik, yang dapat digunakan dalam sel surya, fotokatalisis, sensor optik, dan bahan pemancar cahaya multi-warna yang dapat diatur.
Nanotube bertindak sebagai donor energi yang sangat efisien dalam sistem yang meniru proses alami fotosintesis.
Supratim Banerjee dari Indian Institute of Science Education and Research (IISER), Kolkata, dan W Suman Cakrabarti Bose National Center for Basic Sciences, Kolkata, melakukan penyelidikan eksperimental dan komputasi pada pemanenan cahaya buatan dalam nanotube organik yang berasal dari konjugat molekul fluoresen organik dan biopolimer yang penting secara terapeutik. Yang pertama adalah molekul kationik amfipatik yang disebut cyano stilbenes (molekul organik dengan sifat fluoresen yang diketahui menunjukkan peningkatan emisi dalam keadaan agregatnya), dan yang terakhir adalah biopolimer anionik yang penting secara terapeutik yang disebut heparin (digunakan sebagai antikoagulan untuk intraoperatif dan pasca operasi). terapi) dalam media air.
Dalam studi yang dipublikasikan di Ilmu kimiamajalah utama Perhimpunan Kimia KerajaanPembentukan nanotube telah diselidiki melalui penggunaan spektroskopi serapan dan fluoresensi, mikroskop elektron transmisi, dan studi mikroskop pencitraan seumur hidup.
Fenomena transfer energi yang dijelaskan dalam penelitian ini dikenal sebagai FRET (Transfer energi resonansi Forster), yang sangat penting dalam berbagai aplikasi seperti penentuan struktur DNA/RNA, pemetaan membran biologis, dan tes PCR real-time. Masa depan bergerak menuju konversi energi matahari untuk penyimpanan sebagai energi kimia atau listrik, dan proses transfer energi merupakan faktor kunci untuk aplikasi tersebut.

About The Author

READ  Planet yang lebih kecil lebih mungkin menampung bulan-bulan yang berukuran fraksional: Studi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *