Penyebab Perang Armenia dan Azerbaijan, dari Perbedaan Etnis hingga Sengketa Wilayah
Perang antara Armenia dan Azerbaijan yang telah berlangsung selama puluhan tahun memiliki akar persengketaan wilayah, terutama terkait Nagorno-Karabakh. Wilayah ini secara hukum termasuk dalam wilayah Azerbaijan, tetapi mayoritas penduduknya adalah etnis Armenia yang menolak untuk berintegrasi dengan pemerintah Azerbaijan.
Konflik ini bermula setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990-an. Nagorno-Karabakh, yang merupakan wilayah mayoritas etnis Armenia, menyatakan kemerdekaannya dari Azerbaijan. Akibatnya, terjadi perang yang merenggut ribuan nyawa dan menderita kerugian besar bagi keduanya.
Namun, konflik ini tidak hanya melibatkan kedua negara yang terlibat secara langsung. Beberapa negara lain seperti Turki dan Rusia ikut campur tangan dalam persengketaan ini. Turki memberikan dukungannya kepada Azerbaijan dengan alasan kesamaan etnis dan budaya serta langganan penjualan gas alam. Sedangkan Rusia memiliki hubungan yang baik dengan Armenia dan Azerbaijan, tetapi lebih memihak Armenia dalam konflik ini.
Perang besar terjadi pada tahun 2020, di mana ribuan tentara dan warga sipil tewas dalam pertempuran sengit. Rusia kemudian berperan sebagai mediator untuk menghentikan konflik pada November 2020. Meskipun perjanjian gencatan senjata telah dicapai, ketegangan antara kedua belah pihak masih berlanjut.
Nagorno-Karabakh menjadi sorotan internasional, dengan berbagai negara dan organisasi internasional menyuarakan keprihatinan mereka terhadap konflik ini. Upaya perdamaian terus dilakukan dengan harapan dapat mencapai solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh telah menyisakan luka yang mendalam bagi kedua negara tersebut. Namun, melalui mediasi dan dialog yang konstruktif, harapan untuk mencapai perdamaian dan pemulihan wilayah yang dilanda konflik tetap ada.
About The Author
“Guru Twitter. Kutu buku zombie bersertifikat. Komunikator. Penyelenggara amatir. Pecinta musik. Pengusaha.”