Perombakan kabinet akan segera terjadi, kata Palace – Politik
Kantor Eksekutif Presiden telah memastikan bahwa perombakan kabinet akan segera dilakukan di tengah maraknya spekulasi seputar kemungkinan tindakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo setelah kasus korupsi yang melibatkan dua menterinya, serta aliran kritik. tentang mitigasi pandemi negara.
Donny Gahral Adian, pakar terkemuka di kantor tersebut, mengatakan perombakan akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, dia berhenti mengungkapkan tanggal spesifik dari langkah yang diantisipasi.
“Saya hanya bisa katakan itu sudah dekat,” kata Donny, Selasa, seperti dikutip kompas.com.
Dia melanjutkan, Jokowi telah melakukan kontak dekat dengan sejumlah tokoh yang dikabarkan bakal menjadi calon reshuffle mendatang.
“Segalanya bisa terjadi. Kami serahkan semuanya pada hak prerogatif Presiden, ”kata Donny, seraya menambahkan bahwa mereka yang ditugaskan pada jabatan kementerian akan menjadi yang terbaik dan paling cemerlang di negara ini.
Menanggapi rumor reshuffle, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartanto mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengatur pertemuan dengan calon menteri sesuai dengan jadwal Jokowi dan belum ada tanggal pasti acara tersebut.
“Belum ada jadwal untuk [the meeting with] calon menteri, ”kata Heru kepada pers.
Spekulasi tentang perombakan marak di tengah kritik publik yang dilontarkan pada respons pandemi pemerintahan Jokowi yang lesu dan penangkapan dua menteri.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dari Partai Gerindra dan Menteri Sosial Juliari Batubara dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) baru-baru ini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan korupsi.
Pada akhir Juni, Jokowi memperingatkan para menterinya bahwa ia akan mengambil “langkah luar biasa”, termasuk perombakan, jika mereka gagal menangani krisis COVID-19 dengan serius.
Bulan lalu, dalam wawancara dengan Kompas TV, Jokowi mengatakan akan membentuk kembali kabinetnya bila diperlukan. “Bisa saja minggu depan, bulan depan atau tahun depan,” ujarnya.
Pada bulan Juni, Jokowi dua kali mengkritik Kementerian Kesehatan karena pengeluarannya yang rendah di sektor kesehatan selama perjuangan negara untuk mengatasi COVID-19.
Kementerian tersebut dipimpin oleh Terawan Agus Putranto yang telah terlibat dalam serangkaian kontroversi sejak awal wabah di negara itu. Dia juga banyak dikritik karena keterampilan komunikasi yang buruk.
Para ahli telah meminta Kabinet yang dikonfigurasikan secara khusus untuk upaya kesehatan masyarakat saat ini dan masa depan.
“Saya berharap Kabinet yang akan datang bisa fokus pada kesehatan masyarakat, sementara kepentingan bisnis dan politik ada di sela-sela,” kata profesor kesehatan masyarakat Universitas Indonesia Ascobat Gani. Pos. (rfa)
About The Author
“Penjelajah. Pembaca. Praktisi perjalanan ekstrem. Gila sosial total.”