Perusahaan asing tertarik berinvestasi di ibu kota baru Indonesia-Xinhua
Foto yang diambil pada 23 Januari 2022 ini menunjukkan pemandangan kota Jakarta, Indonesia. (Xinhua/XuQin)
Pemerintah Indonesia baru-baru ini meluncurkan program insentif untuk mendorong investasi dalam pengembangan Nusantara, ibukota baru negara, dan untuk menarik investor asing dari sejumlah negara.
JAKARTA, 20 Maret (Xinhua) — Komitmen Indonesia untuk membangun ibu kota baru dengan konsep green and smart global city di Pulau Kalimantan telah menarik perhatian global karena investor asing dari sejumlah negara telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam multi- megaproyek miliaran dolar.
Pada hari Kamis, Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi negara tetangga Singapura dan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong untuk retret pemimpin tahunan. Dalam kunjungannya, Presiden melihat ada 20 perusahaan dari negara kepulauan yang menyatakan minat untuk berinvestasi di Nusantara.
Perkiraan biaya semua proyek yang telah diumumkan oleh pemerintah membutuhkan dana setidaknya 466 triliun rupiah Indonesia (sekitar 32 miliar dolar AS). Negara hanya menanggung sekitar seperlima dari biaya investasi, sementara sekitar 80 persen dari total nilai investasi dicari dari kemitraan atau investasi publik-swasta.
Indonesia saat ini sedang melakukan pengembangan proyek tahap pertama dengan dana negara. Fase pertama dimulai tahun lalu setelah sempat tertunda oleh pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2024.
Diumumkan pada tahun 2019, Nusantara, istilah bahasa Indonesia untuk “kepulauan”, adalah proyek unggulan Presiden Widodo. Dia menekankan, ibu kota baru akan menciptakan episentrum baru pembangunan ekonomi di luar Pulau Jawa.
Widodo mengantisipasi perayaan Tahun Kemerdekaan 2024 akan diadakan di Nusantara. Tahun ini, Indonesia juga akan mengadakan pemilihan presiden saat Widodo menyelesaikan masa jabatan lima tahun kedua dan terakhirnya.
Foto yang diambil pada 23 Januari 2022 ini menunjukkan pemandangan kota Jakarta, Indonesia. (Xinhua/XuQin)
Pemerintah baru-baru ini meluncurkan program insentif untuk menarik investor mengembangkan Nusantara. Menurut kepala agensi Nusantara Bambang Susantono, mereka yang berinvestasi setidaknya 10 miliar rupiah (sekitar US$647.000) di beberapa sektor akan dibebaskan dari pajak penghasilan badan selama 10 hingga 30 tahun.
Infrastruktur dan layanan publik adalah sektor yang diberikan pembebasan pajak terlama, hingga tahun 2035.
Sementara itu, perusahaan asing yang memindahkan kantor pusatnya ke Nusantara dan pusat keuangan di kawasan itu akan mendapat potongan pajak. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan insentif izin penggunaan lahan selama 95 tahun bagi investor.
Ordonansi, yang ditandatangani oleh Widodo minggu lalu, memberikan izin penggunaan lahan kepada investor selama 95 tahun dalam satu siklus dan dapat diperbarui untuk tambahan 95 tahun dalam siklus kedua. Secara keseluruhan, investor dapat menyimpan izin hingga 190 tahun.
Susantono juga mengatakan pemerintah akan resmi mendeklarasikan Nusantara sebagai ibu kota baru tahun depan. ■
About The Author
“Penjelajah. Pembaca. Praktisi perjalanan ekstrem. Gila sosial total.”