Pesantren memainkan peran penting dalam pembangunan nasional: Mulyani

Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan 28.194 pesantren di Indonesia, yang menampung 18 juta santri, memainkan peran penting, strategis, dan unik dalam pembangunan negara dan masyarakat.

“Jumlah pesantren yang sangat besar ini memiliki peran yang sangat penting, strategis, dan unik dalam pembangunan bangsa dan masyarakat,” kata Sri Mulyani saat acara online memperingati Hari Santri Nasional, di Jakarta, Kamis. .

Oleh karena itu, pemerintah terus mendukung pondok pesantren agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia, tandasnya.

Dukungan pemerintah kepada pesantren mencakup akses pembiayaan bagi santri untuk menjalankan usaha produktif melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkannya untuk membiayai usaha produktif dengan mengakses pembiayaan KUR di kantor cabang (bank) terdekat, termasuk yang melayani syariah,” kata Mulyani.

Selain itu, pemerintah juga memberikan akses kepada usaha skala ultra mikro melalui Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) bagi santri yang tidak dapat memperoleh pembiayaan melalui KUR.

Di bawah Program Pembiayaan UMi, hingga 20 Oktober 2020, bantuan telah disalurkan kepada 3,3 juta penerima, di mana 565 ribu di antaranya adalah UMKM, melalui kontrak syariah, kata Mulyani.

Pesantren juga bisa bekerjasama dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Laznas (Badan Zakat Nasional) untuk mendirikan bank wakaf mikro agar mampu lebih memberdayakan masyarakat sekitar pesantren, tambahnya.

Berdasarkan data OJK, hingga 9 September 2020, pembiayaan kumulatif yang disalurkan oleh bank wakaf mikro telah mencapai Rp48 miliar.

Lebih lanjut, pemerintah terus menggali potensi santri berbasis usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi di industri kelapa sawit, ujarnya.

Dalam hal ini, Kementerian Keuangan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan kementerian / lembaga lain (K / L) mulai 1 Oktober 2020 mulai mengembangkan potensi santripreneur berbasis kelapa sawit.

READ  Indonesia catat 15 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya

Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah juga meningkatkan kapasitas dan peran siswa melalui investasi di bidang pendidikan, yakni dengan melembagakan dana beasiswa LPDP.

Hingga tahun lalu, sebanyak 293 siswa sekolah Islam telah dikirim ke negara-negara seperti Australia, Inggris, Kanada, Swedia, dan Amerika Serikat untuk mengejar gelar master dan doktoral.

“Selain kuliah di universitas di Indonesia, mereka juga kuliah di Australia, Inggris, Kanada, Swedia, dan Amerika Serikat,” terangnya.

Berita Terkait: Pemerintah mengalokasikan Rp2,6 triliun untuk program pemulihan ekonomi pesantren
Berita Terkait: Peringatan Hari Santri diharapkan bisa menjadi momentum untuk menjaga persatuan

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *