Presiden Indonesia di Papua Nugini untuk pembicaraan perdagangan dan perbatasan
JAKARTA (Reuters) – Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan mitranya di Papua Nugini, James Marap, di Port Moresby pada hari Rabu, pemimpin terbaru yang mengunjungi negara pulau itu sebagai perebutan kekuatan besar untuk mendapatkan pengaruh di wilayah yang berlokasi strategis.
Kunjungan satu hari Widodo, di mana kesepakatan perbatasan dan perdagangan diharapkan menjadi fokus pembicaraan, dilakukan setelah Perdana Menteri India Narendra Modi dan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken bertemu dengan puluhan pemimpin Kepulauan Pasifik di Port Moresby pada bulan Mei.
Papua Nugini, yang menganggap China sebagai mitra dagang utama, menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat selama kunjungan Blinken. Perjanjian tersebut memungkinkan akses militer AS ke pelabuhan dan bandara Papua Nugini.
Sebuah negara kaya sumber daya tetapi sebagian besar belum berkembang dengan 9 juta orang, Papua Nugini berbagi perbatasan sepanjang 760 km (472 mil) dengan Indonesia. Hubungan diplomatik diperumit oleh aspirasi separatis kelompok Melanesia di pihak Indonesia di Papua, yang diserap Indonesia setelah pemungutan suara tahun 1969.
Perjanjian perbatasan dasar dengan Indonesia, yang telah ditunda oleh parlemen Papua Nugini selama 10 tahun, telah diratifikasi pada bulan Maret.
Marib mengatakan dia berupaya untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan perjalanan udara antara kedua negara.
(Laporan oleh Kirsty Needham di Sydney dan Ananda Theresia di Jakarta; Editing oleh Michael Berry)
About The Author
“Pencipta yang ramah. Ahli makanan. Ninja budaya pop. Penganjur alkohol yang bangga. Penjelajah yang sangat rendah hati. Fanatik daging.”