Presiden Ukraina mengatakan pemimpin Indonesia mengundangnya ke KTT G20
Daftar sekarang untuk GRATIS akses tak terbatas ke Reuters.com
JAKARTA, 27 April (Reuters) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan di Twitter pada Rabu bahwa mitranya dari Indonesia telah mengundangnya untuk menghadiri pertemuan puncak ekonomi utama Kelompok 20 (G20) akhir tahun ini di negara negara Asia Tenggara itu. untuk berlangsung.
“Sudah bicara dengan Presiden @jokowi.. Hargai undangan KTT @g20org,” katanya dalam tweet, merujuk pada Presiden Indonesia Joko Widodo, pemimpin G20 saat ini, dengan julukannya.
Zelenskyy belum memastikan apakah akan menerima undangan KTT di Pulau Bali pada November mendatang. Rusia telah mengumumkan bahwa Presiden Vladimir Putin bermaksud untuk hadir.
Daftar sekarang untuk GRATIS akses tak terbatas ke Reuters.com
Istana Kepresidenan Indonesia dan Kantor Sekretariat Negara tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi.
Ukraina bukan anggota G20, tetapi para pemimpin kelompok itu sebelumnya telah mengundang negara-negara tuan rumah. Menteri keuangan Ukraina menghadiri pertemuan pejabat keuangan G20 di Washington pekan lalu.
G20 telah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, yang sekarang memasuki minggu kesembilan, yang telah meningkatkan ketegangan geopolitik, mengirimkan gelombang kejutan melalui ekonomi global dan memicu krisis kemanusiaan. Lanjut membaca
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi khusus.
Beberapa anggota G20 telah menyerukan agar Rusia dan Putin dilarang menghadiri pertemuan puncak para pemimpin, tetapi Indonesia keberatan, dengan mengatakan terlalu dini untuk mengambil keputusan.
Saat dimintai konfirmasi oleh Presiden Indonesia atas undangan Zelenskyy, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, Menlu telah “berkonsultasi” dan membagikan hasilnya kepada Jokowi.
Dia tidak merinci dengan siapa konsultasi itu dilakukan.
Pada pejabat keuangan G20 minggu lalu di Washington, delegasi dari Amerika Serikat, Inggris dan Kanada meninggalkan delegasi dari Rusia.
Rizal Sukma, mantan diplomat dan analis politik Indonesia di Pusat Studi Strategis dan Internasional, mengatakan undangan itu “mencerminkan niat Indonesia untuk mencoba mengamankan partisipasi semua anggota G20 di KTT Bali dan menciptakan peluang bagi Rusia dan Ukraina untuk mencoba menemukan cara untuk mencapai perdamaian.”
Daftar sekarang untuk GRATIS akses tak terbatas ke Reuters.com
Pelaporan oleh Zahra Matarani dan Stanley Widianto; Ditulis oleh Kanupriya Kapoor; Diedit oleh Martin Petty
Standar kami: Kebijakan Kepercayaan Thomson Reuters.
About The Author
“Penjelajah. Pembaca. Praktisi perjalanan ekstrem. Gila sosial total.”