Puluhan ribu orang Rohingya kehilangan tempat tinggal setelah kebakaran di kamp pengungsi Bangladesh SEKARANG
Puluhan ribu orang kehilangan rumah mereka pada hari Senin dalam kebakaran dahsyat di sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh selatan. Sejumlah warga yang tidak diketahui tidak selamat dari kebakaran, organisasi bantuan dan otoritas lokal melaporkan.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan api besar yang menyapu kamp Balukhali di kota Cox’s Bazar. Ribuan pondok dan tenda terbakar dan orang-orang mencari sisa-sisa barang mereka.
Api belum terkendali. Petugas pemadam kebakaran berusaha mencegah api menyebar lebih jauh, juru bicara UNHCR, badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan kepada kantor berita tersebut. Reuters.
Saksi mata mengatakan beberapa orang telah meninggal, tetapi jumlah kematian belum dapat dipastikan. Penyebab kebakaran juga belum bisa diklarifikasi.
Sementara itu, berbagai organisasi bantuan mengkhawatirkan kurangnya fasilitas medis di kamp tersebut. Mereka takut hal ini akan menyebabkan lebih banyak kematian. Menurut UNHCR, ratusan relawan dari berbagai lembaga bantuan telah secara sukarela membantu.
Rohingya melarikan diri dari genosida di Myanmar
Lebih dari satu juta pengungsi Rohingya tinggal di kamp-kamp di Bangladesh selatan. Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari negara tetangga Myanmar pada tahun 2017, di mana militer melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya.
Rohingya tinggal berdekatan di kamp pengungsi dan secara teratur menyebabkan kebakaran. Kebakaran pada hari Senin adalah yang terbesar sejauh ini, lapor organisasi bantuan Save the Children.
Untuk mengurangi tekanan di kamp-kamp yang penuh sesak, Bangladesh mulai memindahkan Rohingya ke rumah baru di sebuah pulau terpencil tahun lalu. Pemerintah melihat ini sebagai solusi, tetapi organisasi hak asasi manusia sangat prihatin dengan lokasi baru karena akan sangat rentan terhadap badai.
About The Author
“Guru Twitter. Kutu buku zombie bersertifikat. Komunikator. Penyelenggara amatir. Pecinta musik. Pengusaha.”