Ribuan orang dievakuasi setelah gunung berapi Indonesia meletus

Pesan cepat

Lebih dari 4.400 warga berhasil diselamatkan saat Gunung Ili Lewotolok meletus dan melontarkan menara puing setebal empat kilometer ke langit.

Letusan Gunung Ile Lewotolok dapat dilihat pada 29 November 2020 di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Letusan Gunung Ile Lewotolok dapat dilihat pada 29 November 2020 di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. (Reuters)

Ribuan orang telah meninggalkan lokasi gunung berapi Indonesia yang bergemuruh yang menjadi hidup untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun dan mengeluarkan asap dan abu yang sangat besar.

Badan bencana mengatakan pada hari Senin evakuasi lebih dari 4.400 warga telah terjadi ketika Gunung Ili Lewotolok meletus pada hari Minggu dan melemparkan menara puing-puing tebal empat kilometer ke langit, memicu peringatan penerbangan dan penutupan bandara setempat.

Letusan besar terakhir kawah terjadi pada tahun 2017.

Bahaya dari abu vulkanik

Tidak ada laporan cedera atau kerusakan akibat letusan di bagian terpencil kepulauan Asia Tenggara itu.

Namun, pihak berwenang menyarankan warga untuk memakai masker untuk melindungi diri dari percikan abu vulkanik dari kawah di Nusa Tenggara Timur, provinsi paling selatan Indonesia, dan untuk waspada terhadap kemungkinan aliran lava.

“Untuk meminimalisir dampak kesehatan dari abu vulkanik, disarankan agar masyarakat menggunakan masker atau alat pelindung diri lainnya untuk melindungi mata dan kulitnya,” kata Raditya Jati, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Zona eksklusi dua kilometer di sekitar kawah juga diperluas menjadi empat kilometer setelah letusan pada hari Minggu, sementara penerbangan disarankan untuk menghindari daerah tersebut karena hujan abu vulkanik di bandara Wunopitu setempat, yang ditutup sementara.

Rumah gunung berapi

Indonesia adalah rumah bagi sekitar 130 gunung berapi aktif karena lokasinya di “Cincin Api”, sabuk batas lempeng tektonik yang mengorbit Samudra Pasifik, tempat aktivitas seismik sering terjadi.

Pada akhir 2018, gunung berapi meletus di selat antara pulau Jawa dan Sumatera, menyebabkan tanah longsor bawah laut yang memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang.

Sumber: AFP

About The Author

READ  Banjir di Indonesia menewaskan sedikitnya 2 orang, lumpur menghalangi pekerjaan bantuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *