Saat gelombang panas melanda Asia Selatan, suhu telah mencapai tingkat yang “sangat berbahaya”, kata penelitian

Saat gelombang panas melanda Asia Selatan, suhu telah mencapai tingkat yang “sangat berbahaya”, kata penelitian

Saat gelombang panas melanda Asia Selatan, suhu telah mencapai tingkat yang

Studi tersebut memperingatkan suhu ekstrem di India dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Negara-negara di Asia Selatan dan Tenggara mengalami gelombang panas yang memecahkan rekor pada bulan April, dengan suhu naik jauh di atas 40 derajat Celcius. Sementara suhu di Bangladesh mencapai level tertinggi dalam 50 tahun, Thailand mencatat rekor 45 derajat Celcius dan Laos lebih dari 42 derajat Celcius. Gelombang panas seperti itu menjadi “30 kali lebih mungkin” karena perubahan iklim yang disebabkan manusia, kata tim ilmuwan internasional pada hari Rabu. Mereka juga mengatakan bahwa di banyak kota di India, suhu maksimum bisa mencapai 7 hingga 8 derajat di atas suhu saat ini.

Prediksi mengerikan itu disampaikan dalam sebuah laporan berjudul Analisis atribusi cepat diterbitkan oleh Grup Atribusi Cuaca Dunia.

Tim ilmuwan yang menyusun laporan tersebut memeriksa tingkat panas dan kelembapan di negara-negara Asia Tenggara dan menyimpulkan bahwa ini disebabkan oleh perubahan iklim yang mendasar, yang menyebabkan suhu global rata-rata naik 1,2 derajat Celcius sejak 1900, setidaknya 2 derajat Celcius lebih panas. .

“Di sebagian besar wilayah Asia Selatan yang disurvei, perkiraan nilai indeks panas melebihi ambang batas (41 derajat Celsius) yang dianggap “berbahaya”. Di beberapa daerah mereka mendekati tingkat “sangat berbahaya” (di atas 54 derajat Celcius). ), di mana sulit untuk mempertahankan suhu tubuh,” kata studi tersebut.

Para peneliti selanjutnya mengatakan dalam penelitian tersebut bahwa pengamatan mereka menunjukkan peningkatan tajam dalam kemungkinan dan intensitas peristiwa panas basah di bulan April, mirip dengan tahun 2023.

“Hasil gabungan menunjukkan peningkatan kemungkinan peristiwa semacam itu terjadi setidaknya dengan faktor 30 dibandingkan dengan India dan Bangladesh karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Pada saat yang sama, gelombang panas dimungkinkan dengan probabilitas terjadinya 20%. (1 dalam 5 tahun) setiap tahun di India dan Bangladesh sekitar 2 derajat Celcius lebih panas pada indeks panas daripada di iklim yang tidak dihangatkan oleh aktivitas manusia,” kata laporan itu.

READ  Karena itu, para ahli percaya bahwa Omicron dapat mengubah pandemi menjadi endemik pada tahun 2024

Kecenderungan tersebut akan terus berlanjut seiring dengan berlanjutnya pemanasan, kata laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa peristiwa panas lembab ini diperkirakan terjadi setiap satu hingga dua tahun.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *