Saham MTNL melonjak karena laporan rencana kebangkitan 1,3 triliun pemerintah

Saham pecundang telekomunikasi India Mahanagar Telephone Nigam Ltd (MTNL) naik sebanyak 15% pada hari Kamis, setelah sebuah laporan media mengatakan pemerintah memiliki rencana kebangkitan.

Namun, saham ditarik kembali dari tertinggi dan saat ini diperdagangkan 5,83% lebih tinggi di NS19.05 WIB. Pada periode year-to-date (YTD) atau sejak awal tahun 2021, saham telah meningkat cukup baik 38,91%.

India membuat kesepakatan yang setara dengan kira-kira NS1,3 triliun ($17,54 miliar) untuk menghidupkan kembali perusahaan telekomunikasi negara MTNL dan BSNL, menurut NewsRise.

Badan tersebut, mengutip seorang pejabat senior pemerintah yang mengetahui perkembangan tersebut, mengatakan bahwa rincian yang diusulkan diharapkan akan disampaikan kepada kabinet bulan depan.

“Komponen tunai paket tersebut akan berkisar antara Rs 250 miliar dan Rs 300 miliar,” kantor berita melaporkan, mengutip pejabat tersebut, menambahkan bahwa juga akan ada penerbitan saham preferen untuk pemerintah.

Perkembangan ini terjadi setelah pemerintah, awal tahun ini, menunda penggabungan dua perusahaan milik negara karena alasan keuangan, menurut laporan media lokal.

Sisa paket akan dibagi menjadi sekitar NSRs 50.000 crore dari piutang spektrum dan Rs 360 crore dari pembayaran pendapatan kotor yang disesuaikan tertunda, menurut NewsRise.

Perusahaan yang didirikan oleh pemerintah India pada tahun 1986 ini mencatat kerugian sebesar NS653 miliar rupee pada kuartal yang berakhir 30 September, naik dari 5,83 miliar rupee tahun lalu.

Saham MTNL naik 15 persen menjadi 20,70 rupee, kenaikan intraday terbesar sejak 10 Maret, dan sejauh ini naik 30,4 persen tahun ini.

Total utang perusahaan mencapai 256,15 miliar rupee ($3,46 miliar) pada akhir tahun fiskal 31 Maret 2021.

MTNL melaporkan ekspansi kerugian konsolidasi ke NS654,56 crore pada kuartal September, terutama karena pendapatan yang lebih rendah dari operasi dan biaya pembiayaan yang lebih tinggi.

READ  Malaysia ingin meningkatkan ekspor minyak sawit ke Afghanistan secara signifikan

Perusahaan mencatat kerugian NSRs 582,25 crore pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan dari operasi turun sekitar 7% menjadi NSRs 425,04 crore pada kuartal kedua tahun fiskal saat ini dari NSRs 458,28 crore pada periode yang sama tahun lalu.

ikut serta dalam Buletin mint

* Masukkan email yang tersedia

* Terima kasih telah berlangganan buletin kami.

Jangan lewatkan cerita apapun! Tetap terhubung dan terinformasi dengan Mint. Unduh aplikasi kami sekarang!!

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *