Setelah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, Marcus melakukan perjalanan ke Inggris dan Indonesia
Setelah perjalanan empat hari ke Amerika Serikat, Presiden Ferdinand “Pongpong” Marcos Jr. akan menuju Inggris dan Indonesia.
Marcos akan berada di Inggris pada 5 Mei untuk penobatan Raja Charles III, dan di Indonesia pada 10 Mei untuk partisipasinya dalam KTT ASEAN ke-42.
Juru bicara urusan luar negeri Ma. Teresita Daza mengumumkan bahwa Presiden dan Ibu Negara Lisa Araneta Marcos telah diundang untuk menghadiri penobatan Raja Charles III pada 6 Mei.
Mereka juga diundang ke resepsi Raja untuk perwakilan asing pada 5 Mei di Istana Buckingham.
“Kehadiran presiden di acara bersejarah ini menambah niat baik antara Filipina dan Inggris serta akan memperkuat dan meningkatkan hubungan bilateral komprehensif kami di semua bidang kerja sama,” kata Daza.
Duta Besar mengatakan kehadiran presiden “tidak hanya akan menambah momentum, tetapi juga menunjukkan tingginya komitmen Filipina terhadap peningkatan kemitraan” antara kedua negara.
Daza menambahkan bahwa “pertemuan unik para pemimpin dari semua wilayah” juga memberikan kesempatan untuk membahas potensi kerja sama di tingkat tertinggi di semua bidang kerja sama.
Usai lawatan ke Inggris, Marcus selanjutnya akan menuju Labuan Bajo, Indonesia, untuk mengikuti regional summit.
Ketua akan menghadiri Forum atas undangan Presiden Republik Indonesia, Yang Mulia Joko Widodo.
KTT ASEAN menyediakan platform bagi para pemimpin ASEAN untuk membahas dan bertukar pandangan tentang isu-isu regional utama, membangun konsensus tentang masalah yang menjadi perhatian bersama, dan memberikan panduan kebijakan untuk upaya pembangunan komunitas ASEAN.
CEO juga akan berpartisipasi dalam 15th East Asian Growth Region di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina atau KTT BIMP-EAGA yang akan diadakan pada 11 Mei.
KTT BIMP-EAGA akan dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Dalam pertemuan ini, Presiden akan membahas perkembangan dan visi BIMP-EAGA 2025 untuk mendorong pembangunan ekonomi, meningkatkan konektivitas dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di sub-regional.
Menurut Daza, setelah pertemuan tersebut, diharapkan sekitar 16 dokumen final akan diterbitkan, disetujui atau dikodifikasi selama pertemuan tersebut.