Singapura menyuntikkan $ 12,4 miliar ke ekonomi hijau Indonesia, pusat logistik pelabuhan

Jakarta – Presiden Singapura Joko Widodo mengatakan Selasa (25/ Januari) bahwa Singapura akan menginvestasikan 9,2 miliar dolar AS (12,4 miliar dolar Singapura) untuk mendukung investasi hijau dan membangun hub pelabuhan logistik di Indonesia.

Dia mengatakan uang itu akan membiayai proyek energi terbarukan di Batam, provinsi Kepulauan Riau, di Pulau Sumba dan Manggarai Barat di provinsi Nusa Tenggara Timur, serta pengembangan hub logistik di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, yang merupakan pelabuhan terbesar di negara itu. Pelabuhan. Pelabuhan tersibuk.

“Investasi di sektor energi terbarukan tetap menjadi prioritas pemerintah Indonesia untuk memajukan pembangunan hijau dan berkelanjutan,” katanya pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong di retret para pemimpin di Bintan.

Kedua negara juga berharap dapat meningkatkan kerjasama dalam penyediaan energi rendah karbon, dengan memfasilitasi perdagangan listrik lintas batas dan pembiayaan infrastruktur energi rendah karbon.

Kerjasama tersebut diresmikan pada hari Selasa dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) tentang Kemitraan Bilateral untuk Pembangunan Ekonomi Hijau dan Sirkular, dan Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Energi.

Jokowi mencatat bahwa Singapura adalah investor asing langsung terbesar di Indonesia, menghabiskan $7,3 miliar dari Januari hingga September 2021.

“Singapura selalu menjadi investor asing terbesar di Indonesia sejak 2014, dan meskipun ada pandemi, investasi kami tumbuh,” kata Mr. Lee.

Dia mencatat bahwa Kendal Industrial Park telah menarik investasi $1,6 miliar dan akan menciptakan “beberapa ribu pekerjaan.”

Tetapi kedua negara sedang menjajaki bidang kerja sama baru seperti keberlanjutan, ekonomi hijau, ekonomi digital, dan pengembangan sumber daya manusia.

“Saya senang para pejabat kami telah bertemu untuk membahas kerja sama keberlanjutan,” tambah Mr. Lee.

READ  Uni Eropa dan Indonesia Gelar Dialog Politik Keenam

Indonesia memperluas rencana energi hijaunya karena melihat energi terbarukan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Sementara itu, Singapura, yang sangat bergantung pada gas untuk pembangkit listrik, telah membuat rencana untuk mengimpor sekitar 30 persen listriknya dari sumber rendah karbon, seperti pembangkit listrik terbarukan, pada tahun 2035, dengan Indonesia di antara pemasok potensialnya.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *