Strategi Mengatasi Kejenuhan dan Stres Terkait Pekerjaan | Morong Ekspres
NEW DELHI, 8 Juli (IANSlife) Budaya Hustle menunjukkan lingkungan yang kompetitif di mana karyawan merasa tertekan untuk bekerja keras dan memberikan hasil dengan cepat. Suasana seperti ini dapat menyebabkan tingkat stres dan kelelahan karyawan yang tinggi. Karyawan mungkin enggan untuk beristirahat atau berlibur, sehingga hari kerja menjadi sangat panjang dan tidak terganggu. Bekerja terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, sehingga sulit untuk tetap produktif dan menyelesaikan tugas dengan kemampuan terbaik Anda. Selain itu, tekanan untuk berhasil dalam lingkungan yang kompetitif dapat menyebabkan perasaan tidak mampu, yang menyebabkan lebih banyak stres dan kelelahan.
Dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan menuntut saat ini, kelelahan dan stres terkait pekerjaan telah menjadi masalah umum. Namun, ada strategi efektif yang didukung penelitian yang dapat digunakan individu untuk mengelola dan mengurangi kelelahan dan stres terkait pekerjaan. Mari jelajahi strategi ini, bersama dengan data dan angka yang menyoroti keefektifannya.
Tetapkan batasan yang jelas:
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology, karyawan yang menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mengalami tingkat kelelahan yang lebih rendah dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association menemukan bahwa 44% karyawan yang menetapkan batasan yang jelas melaporkan kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak.
Praktek perawatan diri:
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menemukan bahwa terlibat dalam aktivitas perawatan diri, seperti berolahraga, mengurangi risiko kelelahan di kalangan karyawan.
Menurut American Institute of Stress, 28% pekerja yang secara teratur mempraktikkan perawatan diri dilaporkan mengalami penurunan tingkat stres.
Mempromosikan lingkungan kerja yang mendukung:
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology menunjukkan bahwa karyawan yang memandang lingkungan kerja mereka mendukung memiliki tingkat kelelahan yang lebih rendah dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Sebuah studi Gallup menemukan bahwa karyawan yang merasa didukung oleh manajer mereka 70% lebih kecil kemungkinannya untuk kehabisan tenaga.
Prioritas beban kerja dan manajemen waktu:
Sebuah survei yang dilakukan oleh American Psychological Association menemukan bahwa 49% karyawan yang merasa terlalu banyak bekerja mengalami tingkat stres yang lebih tinggi.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan bahwa manajemen beban kerja yang efektif dan prioritas waktu mengurangi kelelahan karyawan sebesar 41%.
Beristirahat secara teratur:
Menurut studi Universitas Illinois di Urbana-Champaign, istirahat mental singkat saat bekerja dapat meningkatkan fokus dan mengurangi stres.
Society for Human Resource Management melaporkan bahwa karyawan yang beristirahat secara teratur mengalami peningkatan produktivitas sebesar 33%.
Mintalah dukungan sosial:
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology menemukan bahwa karyawan yang menerima dukungan sosial dari rekan kerjanya memiliki tingkat kejenuhan yang lebih rendah dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
The Mental Health Foundation melaporkan bahwa memiliki jaringan pendukung di tempat kerja dapat mengurangi tingkat stres hingga 30%.
Latihan kesadaran:
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology mengungkapkan bahwa intervensi mindfulness efektif dalam mengurangi kelelahan dan meningkatkan kesejahteraan umum di kalangan karyawan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institutes of Health menemukan bahwa karyawan yang mempraktikkan mindfulness mengalami penurunan tingkat stres sebesar 28%.
Manfaat dari Program Bantuan Karyawan (EAP):
Program bantuan karyawan menyediakan sumber daya dan dukungan bagi karyawan yang menghadapi stres terkait pekerjaan.
The International Association of Employee Assistance Professionals melaporkan bahwa EAP telah terbukti mengurangi ketidakhadiran, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja:
Sebuah survei yang dilakukan oleh Society for Human Resource Management mengungkapkan bahwa 89% karyawan menganggap keseimbangan kehidupan kerja sebagai faktor penting dalam mengurangi kejenuhan dan stres terkait pekerjaan.
Menurut Harvard Business Review, karyawan yang memiliki work-life balance yang baik 21% lebih mungkin terlibat dalam pekerjaan mereka.
Secara teratur menilai dan menyesuaikan beban kerja:
Penting untuk menilai beban kerja Anda secara teratur dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mencegah kelelahan. Ini termasuk mendelegasikan tugas, mendistribusikan kembali tanggung jawab, dan meminta bantuan saat dibutuhkan.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology menemukan bahwa karyawan yang mengontrol beban kerjanya memiliki tingkat kejenuhan yang lebih rendah dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Kesimpulannya, menerapkan strategi untuk mengelola dan mengurangi kelelahan dan stres terkait pekerjaan sangat penting dalam lingkungan kerja yang penuh tantangan saat ini. Tetapkan batasan yang jelas, praktikkan perawatan diri, promosikan lingkungan kerja yang mendukung, prioritaskan beban kerja dan manajemen waktu, istirahat teratur, cari dukungan sosial, praktikkan kesadaran, gunakan program bantuan karyawan, promosikan keseimbangan kehidupan kerja, dan nilai beban kerja secara teratur. Mendekati. Dengan menggabungkan strategi-strategi ini, individu dapat meningkatkan kesejahteraan mereka, meningkatkan kepuasan kerja, dan memerangi kelelahan serta stres terkait pekerjaan.
About The Author
“Penggemar musik yang ramah hipster. Analis. Praktisi bir. Perintis twitter yang sangat menawan. Communicator.”