Taman Jurassic Kontroversial di Pulau Komodo Indonesia

Pulau Komodo terletak di daerah Sunda Kecil di Indonesia bagian timur dan merupakan rumah bagi komodo, kadal terbesar di Bumi. Pulau seluas 390 kilometer persegi ini juga merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Rinca dan Pulau Padar, di mana wisatawan dapat menjelajahi dan melihat kadal prasejarah ini di habitat aslinya.

Apa yang terjadi di Taman Nasional Komodo?

Gambar komodo di Pulau Rinca berjalan menuju truk ini sempat viral beberapa waktu lalu, disusul komentar heboh warganet. Ada yang mengatakan bahwa pembangunan di pulau ini di luar jangkauan dan membahayakan Komodo itu sendiri. Di sisi lain, pemerintah Indonesia berencana mengembangkan destinasi wisata premium dengan pendekatan geopark. Dikatakan juga bahwa pembangunan akan memprioritaskan perlindungan dan keberlanjutan warisan geologi situs tersebut. Namun, netizen tampaknya sama sekali tidak setuju dengan perkembangan tersebut, membuat kata kunci “Jurasic Park”, “#savekomodo” dan “#selamatkankomodo” menjadi trending di beberapa titik. Perkembangan ini dipandang menyebabkan lebih banyak kerusakan dan kehancuran ekosistem pulau, daripada melestarikannya.

UNESCO berbeda dengan pembangunan

Komite Warisan Dunia UNESCO tampaknya setuju dengan opini publik. Secara resmi diminta oleh UNESCOPemerintah Indonesia menghentikan pembangunan infrastruktur pariwisata di Taman Nasional Komodo. Permintaan ini tertuang dalam dokumen resmi berjudul “Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya dan Alam DuniaSingkat cerita, UNESCO menerima laporan pihak ketiga bahwa rencana pembangunan tersebut dapat mengganggu Outstanding Universal Value (OUV) di Pulau Rinca. Gangguan itu berupa pembangunan infrastruktur di Pulau Rinca dan fasilitas pariwisata di Pulau Padar. Contoh lain adalah target penting. pertumbuhan pariwisata yang dapat mengancam sumber pendapatan masyarakat lokal, termasuk perikanan dan pengelolaan kehidupan laut.

READ  Pembaruan PDB Indonesia Q1 2021: Aktivitas ekonomi tetap rendah tetapi akhir dari resesi membayangi

tanggapan pemerintah

Labuan Bajo termasuk dalam Program Lima Bali Baru yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rencana ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan sosial penduduk setempat secara lebih berkelanjutan. Pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa pengembangan ini tidak akan fokus pada pariwisata massal. Bahkan, rencana tersebut mencakup fokus pada pariwisata berkualitas tinggi dan strategi untuk membuat situs tersebut lebih tahan terhadap bencana alam dan perubahan iklim. Pengembangan Taman Nasional Komodo juga akan menjadi sarana edukasi masyarakat tentang komodo yang terdapat di pulau-pulau tersebut. NSPemerintah juga memastikan pembangunan ini dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak mengganggu keanekaragaman hayati dan ekosistem. Apa pendapatmu tentang ini? Apakah Anda setuju untuk mengembangkan geopark untuk kebaikan bersama umat manusia? Lihat lebih banyak pembaruan berita perjalanan di artikel ini:

Koridor perjalanan yang diserbuki antara Singapura dan Brunei akan diluncurkan pada awal September, berikut adalah lebih banyak negara untuk dinanti-nantikan

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *