Wabtec menandatangani kesepakatan suku cadang senilai US$190 juta untuk PT KAI Indonesia
Produsen AS Wabtec Corporation telah menandatangani kontrak suku cadang multi-tahun dengan PT Imeco Inter Sarana (PT Imeco) untuk mendukung pemeliharaan dan servis armada lokomotif PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Di bawah perjanjian IR2,88 triliun (US$190 juta), Wabtec akan memberi PT KAI suku cadang, kit servis, dan pelatihan untuk pemeliharaan 150 lokomotifnya, melanjutkan hubungan 70 tahun yang sudah ada antara kedua perusahaan.
Didiek Hartantyo, Presiden dan Direktur PT KAI mengatakan kesepakatan itu akan melanjutkan “kemitraan yang sukses lama”: “Ini adalah investasi yang signifikan dalam armada kami yang ada dan memungkinkan kami mempertahankan aset kami dengan suku cadang yang andal dan berkualitas dari pabrikan asli.”
Perjanjian tersebut juga mencakup penyediaan overhaul kits untuk membantu PT KAI dalam menemukan operasi overhaul dan remanufaktur lokomotif CM20EMP Wabtec milik perusahaan.
Alicia Hammersmith, Presiden Layanan Pengangkutan Global Wabtec, mengatakan: “Perjanjian pasokan ini akan mendukung perekonomian Indonesia dengan memastikan operasi kereta api yang andal untuk mengangkut jutaan penumpang dan berton-ton barang setiap tahun.”
Sentimen ini juga disuarakan oleh Tanu Wijaya, CEO PT Imeco, yang mengatakan kesepakatan tersebut akan memungkinkan armada PT KAI untuk terus beroperasi pada “tingkat keandalan kelas dunia” dengan menggunakan komponen pabrikan asli untuk perawatan rolling stock di tempat yang akan digunakan.
Kehadiran PT KAI di Indonesia baru-baru ini mendapat dorongan setelah pemerintah Indonesia menginvestasikan US$205 juta di perusahaan tersebut sebagai bagian dari konsorsium KCIC perusahaan milik lokal dan China untuk mengembangkan jalur kereta cepat baru di negara tersebut.
Sementara itu, Wabtec baru saja merayakan rekor pesanan untuk program kendaraan bekas setelah perusahaan AS Genesee dan Wyoming memesan 69 lokomotif Dash 9 dan Dash 8.
About The Author
“Penjelajah. Pembaca. Praktisi perjalanan ekstrem. Gila sosial total.”